Oleh: Erika A.
Hai Vemale! Kisah ini terjadi saat saya masih jadi murid SMA Negeri di salah satu kota Jawa Timur. Sekolah saya ini adalah sekolah favorit, banyak remaja yang mengidam-idamkan sekolah di sana. Mungkin sama seperti sekolah negeri di kota lain, sekolah saya adalah bangunan tua, bekas bangunan Belanda. Ciri-ciri bangunan Belanda sangat kental, langit-langit bangunan yang sangat tinggi, jendela kayu tinggi dan lebar, lantai marmer khas yang sangat dingin jika diinjak dengan kaki telanjang, juga lorong-lorong panjang gelap.
Beberapa cerita misteri yang saya dengar adalah lukisan angker di salah satu ruangan sekolah. Ruangan ini terletak hampir di belakang gedung. Ruangan itu dipakai untuk meletakkan hasil karya seni murid. Tetapi ada satu lukisan yang tidak pernah diganti selama bertahun-tahun, yaitu lukisan wajah seorang gadis Belanda. Menurut kabar, gadis itu adalah anak perempuan pemilik gedung. Saya tidak tahu namanya, gadis itu berusia sekitar 16 tahun, cantik, kulitnya putih dan rambutnya pirang kecokelatan.
Teman saya yang bisa merasakan kehadiran makhluk gaib pernah bercerita bahwa sang gadis dalam lukisan itu meninggal beberapa bulan setelah lukisan itu selesai. Masih menurut teman saya, hantu sang gadis Belanda sering memunculkan dirinya. Keluar dari lukisan lalu berjalan melayang di lorong-lorong sekolah. Berbeda dengan kisah hantu yang mengatakan bahwa penampakan dilakukan untuk menakut-nakuti orang, sang gadis Belanda hanya keluar di malam-malam tertentu dan tidak masuk kategori hantu yang 'jahat'.
Bertemu sang gadis Belanda..
Saya sebenarnya tidak percaya, hingga suatu malam, saat ada kegiatan Pramuka di sekolah, saya berpapasan dengan sang gadis Belanda. Waktu itu sedang dilakukan uji keberanian. Saya tahu pasti ada ulah kakak kelas yang sengaja menakut-nakuti, sehingga saya tidak terlalu cemas atau takut. Hingga saat berjalan seorang diri di lorong sekolah (saya hanya dibekali senter kecil waktu itu), saya melihat ada bayangan putih transparan berjalan dengan cara melayang. Jaraknya sekitar 10 meter di depan saya, dia mendekat perlahan, dan semakin mendekat ke arah saya.
Baru kali itu saya bertemu dengan sosok yang mirip manusia, tetapi tidak seperti manusia. Gadis itu memiliki rambut gelombang yang diurai, dia memakai gaun panjang yang tampak kuno, tatapannya kosong dengan wajah sendu dan saya bisa melihat tubuhnya tembus pandang. Saya terpaku, tidak bisa merasakan apapun. Udara di sekitar saya menjadi lebih dingin.
Awalnya, saya pikir makhluk itu akan berpapasan dengan saya, tetapi di berbelok di gang kecil. Setelah dia berbelok, udara tidak lagi dingin, dan saya akhirnya bisa merasakan tubuh saya setelah rasanya beku selama beberapa detik. Tidak mau ambil waktu, saya berputar ke belakang dan tidak meneruskan uji nyali dengan rute yang sudah ditetapkan. Saat saya menceritakan kejadian itu pada kakak kelas, tidak ada satupun 'hantu' jadi-jadian kakak kelas yang memakai makeup nona Belanda. Akhirnya acara uji nyali ditunda dan dipindahkan ke area lain yang tidak dekat dengan lorong sekolah.
Saya tidak tahu apakah malam itu saya memang melihat sosok hantu gadis Belanda atau hanya imajinasi saya. Saat saya menceritakan hal ini pada teman saya yang bisa merasakan makhluk halus, dia hanya tersenyum dan mengatakan "Tidak apa-apa, dia hanya jalan-jalan saja tanpa berniat mengganggu," Meskipun begitu, saya jadi was-was saat lewat lorong. Syukurlah hal itu hanya terjadi sekali selama saya bersekolah tiga tahun di sana.
(vem/yel)