Profesor Simon Chapman dari University of Sydney di Australia, memberi usulan radikal berupa 'lisensi untuk perokok'.
Usulan ini disambut hangat oleh sejumlah organisasi dan kelompok yang berusaha untuk mengurangi dampak negatif dari tembakau.
Para perokok diwajibkan untuk mendaftar dan membayar lisensi dalam bentuk kartu, yang harus ditunjukkan saat mereka hendak membeli rokok. Menurut Chapman, ini akan membuat para remaja enggan untuk meneruskan kebiasaan buruk merokok.
Aktivis antirokok berargumentasi mengenai penjualan rokok yang saat ini menjadi subjek percobaan perbandingan dengan produk lain yang turut mengancam kesehatan publik dan pribadi.
"Penggunaan jangka panjang dari tembakau menyebabkan kematian sekitar setengah penggunanya, satu miliar orang pada abad ini diperkirakan meninggal akibat penyakit yang dipicu oleh tembakau," kata Chapman seperti dilansir DailyMail.
Kartu pintar yang kontroversial ini akan membantu pemerintah untuk membatasi berapa banyak rokok yang bisa dibeli oleh para perokok.
Chapman mengatakan lisensi rokok ini harus diperbaharui setiap tahunnya dan terus menetapkan batas harian untuk jumlah rokok yang dihisap.
Untuk memperbaharui kartu lisensi ini, para perokok terlebih dulu akan diuji mengenai pengetahuan tentang risiko merokok pada kesehatan.
Chapman menambahkan bahwa data yang dikumpulkan dari aplikasi kartu pintar ini dapat digunakan untuk merumuskan strategi pencegahan merokok yang lebih baik.
(vem/ant/bee)