Sudah menjadi rahasia umum jika menantu perempuan seringkali bertengkar atau kesal dengan ibu mertuanya. Atau bahkan bisa jadi Anda sendiri sedang mengalaminya? Sebagai tambahan, hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, 'perseteruan' menantu perempuan dan ibu mertua terjadi di bagian dunia manapun. Mengapa hal ini sering terjadi?
Penyebab Pertengkaran
- Hal utama yang sering menimbulkan perdebatan pendapat bahkan pertengkaran antara menantu dan ibu mertua lebih kepada komunikasi yang tidak berjalan mulus. Biasanya salah satu pihak memendam ketidakcocokan mengenai sikap, kelakuan, atau hal apapun dan baru dilampiaskan setelah lama menggunung. Belum lagi kecenderungan perempuan untuk mengungkit-ungkit masalah lama, sehingga komunikasi antara kedua pihak bagaikan benang kusut.
- Hal lain yang menjadi penyebab pertengkaran adalah keinginan ibu mertua yang berharap agar menantu perempuannya memperlakukan dan memanjakan anak laki-lakinya sebaik dirinya (bahkan ibu mertua biasanya ikut campur dalam urusan cucu). Ibu mertua biasanya senang menyalahkan menantu perempuan atau menganggap sang mantu tidak becus dalam rumah tangga dan membesarkan anak-anak. Padahal, yang namanya wanita baru berumah tangga pasti butuh adaptasi. Biasanya menantu perempuan merasa 'gerah' dengan tuntutan ibu mertua yang panjaaaang sekali. "Aku ini bukan kloningmu," biasanya begitu jeritan hati sang menantu perempuan.
- Di sisi lain, menantu perempuan biasanya tidak suka jika urusan rumah tangganya dicampuri oleh orang lain, bahkan mertua dan orang tuanya sendiri. Banyak pasangan yang ingin mandiri setelah menikah, ingin belajar dan menikmati bagaimana rasanya berumah tangga. Anda dan suami yang saling pegang kendali kemudi dan arah tujuan bahtera rumah tangga. Jika ada pihak luar yang ikut campur, rasanya seperti ada duri dalam daging. Sehingga mengarungi bahtera rumah tangga tidak lagi menyenangkan.
Suami Biasanya Bingung
Pertengkaran dengan ibu mertua dan menantu perempuan bisa terjadi secara terbuka (saling adu pendapat) atau bagai perang dingin (saling diam tapi memendam kekesalan). Lalu siapa yang paling pusing menghadapi hal ini? Tentu saja suami. Biasanya dia akan bingung membela siapa. Di satu sisi sang wanita adalah istri yang harus dia lindungi, tapi di sisi lain, dia tidak mungkin melawan ibunya. Fakta lapangan menunjukkan bahwa pria biasanya hanya meminta istrinya bersabar atau menurut saja apa yang diinginkan ibunya.
Curhat Para Menantu
Inilah sedikit curhat dari beberapa sahabat Vemale yang tidak akur dengan ibu mertuanya.
Ibu mertua saya sebenarnya baik, tapi dia sering kali ikut campur urusan rumah tangga saya terlalu dalam. Dia sering protes kalau saya tidak bisa masak setiap hari untuk suami, sementara saya sendiri harus kerja di kantor. Heran deh, padahal suami saya tidak pernah protes. - Winda 28 tahun
Waktu awal menikah dulu semuanya baik-baik saja, tapi lama-lama ibu mertua sering menganggap saya sebagai menantu yang tidak baik. Semua yang saya lakukan selalu jelek di matanya. Padahal suami saya sendiri tidak pernah complain dan saya sudah berusaha jadi istri yang baik. Akhirnya lama-lama telinga saya kebal. - Resti 31 tahun
Ibu mertua paling sering protes mengenai pola asuh saya kepada anak-anak. Zaman sudah berubah, pola asuh anak jelas berbeda dengan pola asuh 30 tahun yang lalu. Lagipula, saya ini ibu mereka, saya dan suami yang seharusnya bertanggung jawab penuh pada perkembangan anak-anak. - Hana 30 tahun
Bagaimana dengan Anda, ladies, apakah pernah mengalami 'perang' dengan ibu mertua? Punya tips untuk mengatasinya? Silakan bagi di kolom komentar :)
(vem/yel)