Kesalahan Komunikasi Yang Menjerumuskan Pada Perceraian

Fimela diperbarui 23 Nov 2012, 17:19 WIB

Menjalani bahtera pernikahan tentu ada pasang surutnya. Ada kalanya kita menghadapi masa di mana sangat sulit untuk mengerti apa yang diinginkan oleh pasangan. Salah satu cara untuk memahaminya adalah dengan melakukan komunikasi. Sayangnya, komunikasi pun bisa menjadi bumerang bila salah penerapannya. Berikut ini beberapa jenis komunikasi yang sebaiknya dihindari karena bisa membawa kita pada perceraian.

1. Tidak jujur

Berapa kali Anda mengatakan 'ya' meskipun Anda sebenarnya ingin bilang 'tidak' pada pasangan? Bila Anda ingin mengalah, hindari memberikan pendapat yang palsu karena pada akhirnya akan membuat Anda tidak ikhlas dan begitupula kesan yang ditangkap oleh pasangan Anda.

2. Tidak konsisten

Seringkali kita mencoba untuk berkomitmen dengan pasangan, sayangnya apa yang kita lakukan tidak seimbang dengan apa yang kita katakan. Ketidakberimbangan ini menjadi suatu masalah baru, karena yang tadinya kita ingin memperbaiki keadaan ternyata malah memperburuk.

3. Menang-kalah

Ketika ternyata kata-kata Anda yang benar dan dia salah, Anda merasa menang darinya. Hal seperti ini bisa membuat hubungan Anda berubah menjadi kompetisi yang tidak sehat dan Anda berdua yang semestinya menjadi tim, malah ingin saling mengungguli satu sama lain. Bila hal seperti ini diteruskan, Anda dan pasangan hanya akan memperjelas jurang pemisah pernikahan.

4. Menyela, mengakhiri pembicaraan dan lupa untuk berhenti sejenak

Saat kondisi sedang jenuh dan keruh, hal yang paling sering terjadi adalah keinginan masing-masing untuk mengemukakan apa yang dianggapnya benar. Akhirnya satu sama lain tidak mau kalah dan saling sahut dalam bicara. Ketika sudah mencapai titik klimaks emosi, salah satu akan mengakhiri pembicaraan tanpa adanya solusi, melainkan dengan kesimpulan pribadi yang belum tentu benar. Anda juga tidak memberikan kesempatan pada pasangan untuk bicara, hal ini karena Anda sedang merasa tak terbantahkan.

5. Fokus pada hal negatif dan tidak menghormati

Namanya juga sedang sumpek, yang bisa Anda pikirkan tidak jauh dan mendalam. Anda hanya berpikir negatifnya saja dan tidak menghormati pasangan Anda. Pesimis pada solusi, membuat Anda tidak mencari pemecahan namun hanya fokus pada kesalahan.

Ladies, bila ini terjadi pada hubungan Anda dan pasangan, coba tenangkan diri. Anda tidak akan bisa berpikir jernih saat Anda dibayangi dengan prasangka buruk. Cobalah untuk mengembalikan pikiran Anda pada tujuan Anda menikah dengan pasangan. Anda tentu ingin sebuah keluarga yang harmonis. Namun harmonis itu bukan hanya bentuk kesamaan pikiran, namun bagaimana perbedaan bisa berjalan beriringan dan saling mengisi.

Berjuanglah untuk keharmonisan hubungan Anda dan hindari hal-hal yang bisa membawa Anda dan pasangan pada perceraian.

(vem/gil)
What's On Fimela