Bedak MARCKS

Fimela diperbarui 02 Agu 2012, 14:44 WIB

Keinginan menjadi cantik memang naluri perempuan. Tak heran, jika produk perawatan kecantikan memiliki prospek yang selalu menjanjikan dari zaman ke zaman.
Seiring berkembangnya kesadaran perempuan terhadap kosmetik yang sehat, produk yang aman dari bahan berbahaya, seperti merkuri, zat pewarna tekstil hingga hydroquinone mulai menjadi pilihannya.
Tren perempuan ingin cantik, tapi sehat itu memunculkan peluang pasar bagi kosmetik Marcks dan Marks Venus yang diproduksi oleh PT Kimia Farma Tbk. Produk ini memiliki konsumen yang loyal. 
Melihat potensi pasar yang bagus itulah yang menjadi alasan dari perseroan untuk tetap mempertahankan produksi bedak merek Marcks sebagai produk andalan dari divisi consumer health product perseroan. Sebenarnya, bedak Marcks sudah diproduksi lebih dari 50 tahun lalu, tepatnya sejak zaman Belanda. Marcks adalah produk warisan dari perusahaan Belanda.
Saat perusahaan Belanda itu diambilalih pemerintah Indonesia, sehingga berdiri PT Kimia Farma Tbk pada 16 Agustus 1971, produk Marcks diputuskan untuk tetap dilestarikan oleh perusahaan.
Meski memproduksi bedak, badan usaha milik negara (BUMN) farmasi ini tetap konsisten di jalur farmasi dengan cara memproduksi bedak berkategori kosmetik untuk perawatan atau bukan kosmetik dekoratif.
Marcks yang dikenal sebagai bedak tabur dengan kemasan karton sederhana ini memiliki konsumen yang loyal. Bahkan, bedak Marcks menjadi bedak yang direkomendasikan oleh dokter untuk pasien yang wajahnya bermasalah.
Selama puluhan tahun, eksistensi Marcks sebagai bedak yang aman bagi kulit wajah tak pernah pudar, meski di pasar beredar beragam merek bedak. Kini, penjualan bedak Marcks telah mencapai 10 juta unit per tahun.
Konsistensi kualitas yang dibuktikan dengan riset ilmiah dan dukungan dokter yang secara sukarela merekomendasikan bedak Marcks sebagai bedak aman membuat merek ini bertahan lama. Berdasarkan survei perusahaan, bedak Marcks ini ternyata juga disukai oleh perempuan kalangan menengah atas. Sayangnya, kemasan yang sederhana membuat mereka mengganti kemasannya dengan kemasan bedak mahal.

Melihat peluang itu, manajemen Kimia Farma pada 2004 meluncurkan Marcks Venus untuk segmen pasar menengah atas. Peluncuran Marcks Venus itu mendapatkan sambutan luar biasa dari pasar, sehingga Marcks langsung masuk dalam kategori 10 besar dari produk andalan Kimia Farma.
Bahkan kini, Marcks telah memberikan kontribusi pendapatan lebih dari 50% di divisi consumer health product. Ke depan, perseroan berencana memberikan produk yang lengkap untuk kosmetik perawatan dengan menambah item produk perawatan kulit, seperti cleansing milk (susu pembersih), face tonic (penyegar wajah), sunscreen (pelindung matahari), dan lainnya. Melalui produk bedak ini, nama Kimia Farma sebagai perusahaan farmasi negara menembus pasar ekspor. Marck Venus tahun ini bakal diekspor ke Singapura dan Malaysia.

Bedak Marcks Venus yang tampil dengan kemasan berwarna biru laut itu terlihat lebih mewah. Jenis produknya lebih variatif. Marck Venus terdiri dari bedak tabur, bedak compact dan loose powder active pack (bedak untuk mereka yang aktif). Untuk bedak Macks lama yang disebut Marcks klasik tetap dipertahankan untuk konsumsi segmen menengah bawah berusia di atas 40 tahun.
Tak hanya tampilan luarnya yang berubah, tagline dari Marcks pun mengalami pembaharuan. Marcks klasik memiliki slogan 'Cantik alami setiap saat'. Sementara itu, Marcks Venus berslogan So beautifull so natural.Tahun ini, seiring diluncurkannya Marcks Venus jenis two way cake, perseroan berencana mengeluarkan tagline baru, yaitu for total beauty protection.
Bedak Marcks dijual di hampir seluruh wilayah Indonesia. Tempat penjualannya di toko kosmetik, gerai Kimia Farma hingga ke pasar swalayan modern termasuk mulai aktif berpromosi hingga masuk ke kampus melalui ajang bertema, Marcks Goes to Campus.

 

(vem/HDS)
What's On Fimela