Mammogram adalah salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi kanker payudara, terutama pada wanita usia 50 tahun ke atas.
Dikatakan oleh para ahli bahwa teknologi mammogram ini akan lebih akurat dan nyaman ketimbang pemeriksaan mammogram biasanya. Gambar yang ditangkap 2 hingga 3 kali lebih jelas dan tajam, mirip dengan hasil CT scanner. Karena keakuratan dan kualitas gambar yang bagus, teknologi 3D ini bisa mendeteksi tumor lebih cepat.
"Menggunakan mammogram yang lama, gambar terbatas hanya sampai pada lapisan payudara kedua, yang artinya hanya 10-20% tumor saja yang bisa terdeteksi," ungkap Jianwei, profesor dan peneliti di UCLA, seperti dikutip dari Yahoo Shine.
Sedangkan dengan pemeriksaan mammogram 3D, setiap detail tumor payudara bisa diketahui. Tak hanya pada beberapa lapisan jaringan atas saja, namun hingga ke setiap lapisan jaringan payudara. Terlebih lagi, mammogram 3D memiliki tingkat radiasi yang lebih rendah sehingga dirasa lebih banyak manfaatnya.
Adakah kekurangan Mammogram 3D ini?
Hingga saat ini, para ahli mengatakan bahwa pemeriksaan mammogram 3D ini akan memakan waktu lebih lama ketimbang mammogram biasa. Sehingga sudah bisa ditebak, kocek yang harus dirogoh juga lebih banyak.
Ke depannya, kemudahan teknologi 3D ini diharapkan bisa membantu mengatasi kasus-kasus kanker payudara sejak dini. Menekan dan menurunkan angka kematian wanita yang diakibatkan oleh kanker payudara.
(vem/bee)