Diterima bekerja itu bukan hanya dengan mengandalkan transkrip nilai bagus dan ijazah saja. Anda harus sadar sepenuhnya bahwa bukan hanya Anda yang sedang mencari pekerjaan.
Kalau bukan transkrip dan ijazah lantas apa yang membuat seseorang diterima kerja?
Pssst... kami punya bocorannya.
Agar sukses diterima bekerja, interview adalah kunci utamanya. Transkrip nilai dan ijazah mungkin hanyalah pengantar yang membuat Anda masuk dalam list panggilan interview, namun selanjutnya semua penilaian akan kembali pada penampilan diri Anda dan bagaimana Anda menjual diri di depan pewawancara.
Sciencedaily.com mengatakan bahwa 75% penilaian interview ditentukan oleh bahasa tubuh yang mereka tunjukkan selama interview. Mulai dari kontak mata, saat melempar senyum, hingga berjabat tangan. Sisanya adalah kemampuan menjual diri dan berkomunikasi dengan si pewawancara.
Dan inilah bahasa tubuh yang memberikan nilai tinggi saat interview:
Tersenyum, bukan cengar cengir
Tersenyum artinya Anda tahu kapan harus mengembangkan bibir dan tidak setiap kali cengar cengir sendiri. Sebuah senyum bisa menjadi jembatan bagi kedua hati. Sehingga Anda akan membuka jalan pertama bagi pewawancara untuk mengenal Anda lebih jauh.
Kontak mata
Saat berbicara dengan pewawancara dan menjawab semua pertanyaannya, tatap matanya dengan lembut. Tidak terbelalak, tidak melotot, namun fokus ikuti kedua bola matanya.
Posisi kepala
Jangan terlalu sering menunduk atau menoleh ke kanan kiri. Saat ini fokus Anda adalah orang yang berada di depan Anda.
Tegakkan bahu
Mereka yang memiliki postur bahu tegak, menunjukkan kepercayaan diri, keramahan dan keterbukaan. Sedangkan mereka yang sering menurunkan bahu dan menekuk ke dalam umumnya kurang percaya diri dan banyak menyimpan rahasia (terutama kesedihan) sendiri.
Posisi kaki
Saat duduk, posisi kaki pria sebaiknya tegak dan dibuka sedikit. Lurus dengan punggung. Sedangkan wanita, hendaknya menyilang ke samping salah satu sisi.
YANG PERLU DIHINDARI:
Menoleh ke kanan kiri
Memainkan kaki
Memainkan rambut dengan jari
Mengetuk-ngetuk lantai dengan heels
Terlalu sering menunduk
Tidak fokus pada pewawancara
Sering melihat ke mana-mana
(vem/bee)