Antioksidan dari buah-buahan tidak melulu berasal dari senyawa pigmen yang umumnya merupakan golongan flavonoid. Anda juga bisa mendapatkan khasiat antioksidan dari vitamin yang dikandung buah tersebut. Namun tidak semua vitamin memiliki sifat antioksidan, vitamin-vitamin itu adalah vitamin A, vitamin C dan vitamin E.
Vitamin A dan vitamin C bisa Anda temukan secara melimpah di banyak buah-buahan, namun tidak banyak buah yang mengandung vitamin E. Di antara yang sedikit itu, adalah matoa, buah dari ranah Papua yang sekilas mirip kedondong kecil dengan daging seperti kelengkeng dan bau mirip durian.
Buah matoa berbentuk lonjong-oval dengan kulit licin yang nampak keras, berwarna coklat kemerahan. Walaupun sepertinya keras, kulit matoa dengan mudah dapat dipecahkan menggunakan jari. Selanjutnya Anda tinggal menikmatinya seperti buah kelengkeng. Dagingnya opak dan kenyal, dengan sedikit air dan rasa legit yang kuat, mengingatkan pada pengalaman menyantap durian. Aroma matoa memang mirip durian, dan beberapa orang mengatakan terlalu banyak makan matoa juga bisa membuat kita merasa tak karuan; mual dan pusing tidak jelas. Ini disebabkan karena kandungan glukosa pada matoa yang cukup pekat.
Selain rasanya yang unik, kita juga bisa mendapatkan manfaat untuk kesehatan dari buah ini. Seperti dibahas sebelumnya di atas, buah matoa adalah salah satu buah yang tinggi vitamin C dan vitamin E. Vitamin C jelas memberikan efek antioksidan dan baik untuk menjaga daya tahan tubuh. Sementara vitamin E bisa membantu menjaga kesehatan arteri sehingga penyakit jantung koroner dapat dicegah, baik untuk peremajaan kulit dan juga bisa mengatasi mood swing yang memicu stres.
Saat ini matoa bisa ditemukan di toko-toko buah yang cukup besar dengan harga yang lumayan mahal. Namun Anda tidak akan rugi untuk mencobanya, apalagi dengan manfaat kesehatan yang dikandungnya.
(vem/yel)