Cantik dengan karir yang bersinar, itulah Dian Pelangi. Usia muda tidak menghalanginya meraih sukses. Rancangan busana muslim Dian Pelangi selalu membuat banyak perempuan berhijab kagum, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Seperti namanya, layaknya pelangi, rancangan Dian memberikan nuansa segar pada busana muslim Indonesia, gayanya berhijab menjadi trendsetter bagi para komunitas hijab.
Tim Vemale menemui Dian pelangi pada acara Sisterhood, acara yang diprakarsainya ini merupakan acara silaturahmi para hijabers, ajang berbagi info para hijabers mengenai Islam dalam format lebih modern.
"Kepinginnya muslimah itu lebih aktif, tidak hanya pasif, lebih tahu bagaimana menggunakan kerudung yang baik dan benar. Berbagi inspirasi tidak hanya menerima tapi juga memberikan inspirasi. Karena sebaik-baiknya ilmu adalah ilmu yang bermanfaat," jelas Dian saat ditanyai visi dan misinya mengadakan banyak perkumpulan hijabers.
Menurut Dian mensyiarkan Islam tidak harus dengan cara ceramah, tapi dengan cara yang lebih mengena ke anak muda, misalnya talkshow atau tutorial. Keinginan besarnya adalah para hijabers bisa lebih berkreasi, jangan menjadikan kerudung itu sebagai pembatas. Oleh karena itu, syiar ini terus ia lakukan, targetnya mengajak para muslimah yang masih ragu menggunakan jilbab.
Dian pelangi memberi tutorial memakai jilbab modis
Besar di keluarga pengusaha garmen memang menurunkan kecintaannya pada fashion, sejak kecil ia mengaku suka dengan fashion.
"Aku nggak menemukan passion lain selain fashion. Aku sudah cukup nyaman menemukan duniaku ini," ujar Dian pada Vemale
Dian mengaku dalam merancang busana, dia tidak terpaku pada satu style saja. Meski ia memiliki ciri khas dengan permainan warna yang berani, Dian mengaku cukup sering mengikuti trend dunia. Ciri khas lain yang terus ia jaga adalah penggunaan material-material dalam negeri, seperti batik, jumputan serta kekayaan kain bangsa kita.
Cita-citanya Dian adalah go internasional, usaha tersebut sudah ia lakukan dengan mengadakan banyak show di manca negara seperti Malaysia, Singapore, Australia, Inggris, Abu Dhabi, Jordania, Pakistan dan Cairo. Sementara event silaturahmi Sisterhood perdana ini sebagai salah satu cara menembus pasar internasional
"Tidak hanya di Indonesia saja, tapi juga di Paris misalnya. Jadi, fashion muslim bisa sejajar dengan fashion-fashion lainnya, mereka juga bisa memperhatikan fashion muslim layaknya fashion week di luar sana. InsyaAllah tahun depan nanti aku kerjasama dengan Femina, bisa ada di London Fashion Week atau Paris Fashion Week, mohon doanya saja,” ucap Dian tanpa lupa melempar senyumnya.
"Sebenarnya Fashion Muslim Indonesia di mata dunia itu sudah banyak dikenal. Bahkan aku pernah diwawancara dengan wartawan Jepang, menurut beliau, kalau Korea dikenal dengan KPop mereka, Indonesia dikenal di seluruh dunia justru dengan fashion busana muslimnya. Ibaratnya, kepopuleran Fashion Muslim Indonesia selevel sama Kpop Korea, sungguh membanggakan,” tambahnya.
Ketika disinggung mengenai kegiatannya seputar Ramadan, Dian mengaku bahwa Ramadan merupakan ladang rezeki bagi banyak orang. Ladang rezeki ini terutama bagi para pekerja religi, seperti para ustadz, penyanyi religi, tidak terkecuali dirinya sebagai desainer busana muslim yang kebanjiran job.
"Pekerjaan di bulan Ramadan makin berlimpah, kalau artis religi laku keras, sama dengan desainer muslimah, biasanya makin banyak order. Di bulan-bulan biasa, acara fashion show nggak banyak. Kalau Ramadan, satu hari bisa saja hingga dua kali," jelas Dian
Dengan kesibukannya yang banyak, Dian menjaga kondisinya agar selalu fit saat berpuasa dengan mengkonsumsi madu dan minum jinten hitam (Habbatussauda) saat sahur. Bagi Dian, puasa seharusnya tidak menghalangi orang untuk beraktivitas. Jika tidur dianggap ibadah, bekerja dengan banyak manfaat akan lebih indah dan dijadikan lahan keberkahan baginya. Tentu saja, tanpa menomorduakan ibadah.
Semoga karya-karya busana muslim Dian Pelangi bisa mengharumkan nama Indonesia di mata dunia, kita doakan saja.
(vem/ana/yel)