Vemale.com - Melakukan suatu pekerjaan berdasarkan kecintaan dan hobi, memang menghasilkan sesuatu yang luar biasa, menakjubkan. Dari hal-hal sederhana, dapat mengalir keindahan seni yang tinggi.
Inilah yang menjadi cikal bakal hadirnya keindahan kebaya dari Rumah Mode Riny Suwardy. Sentuhan–sentuhan dengan unsur seni ini hadir dari sesuatu yang sederhana, diciptakan sedemikian rupa olehnya menjadi sesuatu yang tidak hanya cantik, elegan, mewah juga multi fungsi bagi pasangan pengantin.
Sesuatu yang sederhana itu dari kekagumannya akan keindahan Kupu–kupu, metamorfosa dari hewan bersayap cantik ini diaplikasikan dalam warna dan detil hias yang hadir dalam koleksi kebaya–kebaya yang indah.
"Tahun ini aku mengeluarkan beberapa kebaya desain warna yang baru untuk 2012 ini, jika selama ini orang mengenal aku dulu–dulunya lebih ke warna gothic, di tahun ini aku mengeluarkan sebagian koleksi kali ini dalam warnawarna cerah toska yang dipadu beberapa warna lainnya. Koleksi baru yang lebih fresh, girly dalam bahasa keelokan kebaya ini hadir dalam warna biru toscha dipadu shocking pink, biru toscha dipadu silver, hingga biru toscha dipadu merah maroon, ada juga warna terra cotta dan tembaga yang dipadu coklat," ucap Riny Suwardy saat ditemui di boothnya di acara Bidakara Wedding Expo ke 7.
"Inspirasi kebayaku datang dari khayalanku akan seorang putri yang hadir di taman dengan bunga–bunga yang cantik, sementara kupu–kupu filosofinya terlihat dari warna dan detil, mulai dari ulat, menjadi kepompong, hingga menjadi kupu–kupu. Ia mematangkan dirinya seperti halnya aku sebagai seorang perancang yang tahun ini menginjak usia 17 tahun. Warna–warni yang cerah ini hadir dari jelmaan kupu–kupu yang lahir dalam warna–warna indah," jelas Riny
Riny memberi nama untuk tema koleksinya dari bahasa Prancis une vague d'amour & papillon yang berarti 'Gelombang cinta', keindahan dan kecintaannya pada kupu–kupu, mengikuti gelombang warna dan liuknya kepak kupu – kupu yang begitu indah. Hal ini dijuga masukkan dalam detil rancangan, yang diaplikasikan dalam bentuk gelombang bahan yang konstruktif pada pinggang dan leher salah satu rancangannya. Beberapa bentuk kupu–kupu ditempelkan dalam ekor busana pada bahan tule yang menerawang, yang bisa dilepas hingga menghadirkan kesan yang berbeda pada kebaya. Hal ini juga yang coba diangkat oleh Riny, bahwa kebaya pengantin koleksinya bisa digunakan dalam dua occasion yang berbeda. Ekor kebaya yang dilepas dapat memudahkan si pemakai untuk menggunakan kebaya tersebut di acara lainnya, karena tidak terlalu terlihat seperti baju pengantin.
Kecintaannya pada kekayaan budaya etnik bangsanya dalam keindahan Wastra juga ia coba angkat, dalam bahan–bahan yang bersanding dengan koleksi kebayanya. Bahan–bahan yang ia ambil, mulai dari kain lurik, koleksi tua sang Ibu, hingga songket Palembang juga songket Padang yang dikenal sebagai songket terhalus.
Koleksi kebaya yang cantik ini, tampil begitu mewah dalam bauran batu–batu berukuran sangat kecil dari batu alam ataupun Swarovski, yang disusun membentuk motif yang indah, pekerjaan detil ini bahkan membutuhkan waktu hingga setahun untuk menghasilkan kebaya yang cantik ini. Sementara material kebaya menggunakan Lace Perancis dengan dasar tonenya tile.
Tidak hanya kebaya–kebaya cantik dengan range harga mulai 30 juta hingga 100 juta ini, Riny juga menawarkan koleksi kebaya sederhana untuk acara wisuda, atau ulang tahun, dan beberapa pakaian muslim juga ditawarkan di workshopnya yang berlokasi di Benhil.
(vem/bee)