Titi DJ: Perempuan Itu Lebih Hebat Dari Laki-Laki

Fimela diperbarui 09 Mar 2012, 09:00 WIB

Vemale.com - Chatty Chantal: Titi DJ

Chantal (Ch): Melalui televisi, saya selalu melihat seru dan ramainya memiliki keluarga besar. Film HOME ALONE dan TV series MODERN FAMILY adalah penggambaran sempurna keluarga bagi saya. Setiap pribadi boleh unik, aneh, tidak diterima lingkungan, namun keluarga akan menjadi tempat paling nyaman untuk menjadi diri sendiri. A place to come home to... With 4 kids, what is it like to be at home?

Titi DJ (TDJ): "Kalau ada istilah "Love is a battlefield", for me, with 4 kids at home, LIFE is a battlefield... A fun battlefield... Selalu seru, selalu ada hal baru yang membutuhkan cara-cara atau strategi baru dalam menghadapinya. Apalagi mereka sudah beranjak remaja, mulai pacaran, jadi ya semakin seru. Semakin banyak kisah-kisah baru."

Ch: Setiap anak adalah pribadi yang berbeda, bagaimana membagi perhatian agar tidak ada istilah 'pilih kasih' atau 'anak kesayangan'?

TDJ: "Saya rasa, pada dasarnya tidak mungkin orangtua memilih-milih untuk sayang pada satu atau sebagian anaknya lebih dari yang lain. Hanya memang benar, pribadi mereka yang berbeda-beda, membutuhkan treatment yang berbeda juga. Hal yang saya lakukan baik di rumah ataupun saat jauh dari anak-anak adalah selalu berusaha untuk berkomunikasi semaksimalnya dengan ke-4 anak-anak saya. Saya harus tau, apa kegiatan harian mereka, dan detail lainnya. Memberi pujian saat mereka melakukan sesuatu yang baik, dan sebaliknya, juga memberi teguran saat mereka melakukan kekeliruan. Dan ini berlaku untuk semua, tidak terkecuali.

Nah, saat ada yang kelihatan sedang mempunyai masalah, baru saya akan memberikan perhatian yang lebih. Beruntung bagi saya, anak-anak saya bukan anak-anak yang 'cemburuan', mereka termasuk tipe anak-anak yang cukup mandiri, kuat, ceria, tidak mudah sedih apabila mereka punya masalah."

Ch: Ingin anak-anak mencontoh apa dari diri mbak Titi?

TDJ: "Beberapa hal penting yang saya ingin mereka miliki adalah: Bagaimana agar mereka menghargai orang lain tanpa melihat kedudukan sosial. Bagaimana agar mereka mampu berkomunikasi dengan baik. Bagaimana agar mereka bisa memiliki sifat keterbukaan. Bagaimana agar mereka bisa menyikapi hidup dengan happy."

Ch: Menghadapi anak-anak di usia remaja. Mbak Titi memilih posisi sebagai apa? Protective mother or a friend to look up to?

TDJ: "A Mother to look up to hahaha... Saya tipe Ibu yang saya rasa cukup santai, dalam arti, saya sangat terbuka untuk berdiskusi tentang apapun dengan anak-anak saya. Saya tidak meletakkan batasan-batasan untuk itu, sehingga anak-anak selama ini selalu bisa bertanya atau berdiskusi dengan saya seperti tentang apapun dengan teman mereka.

Namun, sesantai-santainya saya, saya TETAP seorang Ibu. Yang secara naluriah akan selalu protektif terhadap anak-anak saya. Jadi, saya mau menjadi seorang Ibu yang bisa bebas dijadikan tempat bercerita & berdiskusi oleh mereka, sekaligus seorang Ibu yang menjadi tempat mereka berlindung."

Ch: Tidak ada yang menginginkan bercerai ketika memutuskan menikah, dan alangkah indahnya dunia jika masyarakat tidak ikut campur atas keputusan satu pasangan untuk mengakhiri hubungan personal. If you ever marry again, are you scared of what people may say?

TDJ:"of course not ;) Saya tidak pernah menjalani hidup saya berdasarkan pendapat orang lain."

Ch: Bagaimana mba Titi menjelaskan ke anak-anak mengenai pernikahan dan perceraian?

TDJ: "Ya dijelaskan saja secara gamblang, apa adanya. Dengan kondisi mereka yang sudah beranjak remaja, menurut saya, justru apabila saya tidak menjelaskannya secara gamblang, hal itu akan membuat mereka menjadi bingung."

Ch: Bagaimana cara mbak Titi menghadapi omongan pedas orang lain yang berhubungan dengan kehidupan pribadi?

TDJ: "Selalu ada reaksi pertama ketika membaca/mendengar komentar-komentar negatif tentang kita: ya kecewa, kesal, marah. Apalagi dengan perkembangan media sosial saat ini, yang bisa langsung terbaca oleh saya. Tapi ya setelah reaksi 1 berlalu, saya biasanya akan cuek saja, terus 'jalan'. Karena kita kan tidak bisa mengatur pemikiran orang lain. Yang bisa saya lakukan adalah, menyiapkan mental saja supaya lebih kuat & tidak mudah terpancing."

Ch: Sebagai penyanyi berkualitas dan popularitas yang menyertainya, apa arti mandiri bagi mbak Titi?

TDJ: "Mandiri bagi saya adalah mampu menjalani & menghadapi pilihan hidup yang saya ambil bersama-sama dengan segala resikonya."

Ch: Mandiri bukan sekedar kemandirian finansial, tapi juga pendewasaan karakter. Bagaimana mbak Titi mengajarkan kemandirian bagi anak-anak mbak Titi di usia remaja ini?

TDJ:"Kemandirian bagi mereka simply dimulai dari: mereka harus bertanggung jawab atas barang-barang pribadi mereka, mereka harus bertanggung jawab atas pilihan yang mereka lakukan, dan sebagai Ibu, saya terapkan sistem 'rewards & punishment' bagi mereka."

Ch: Menurut saya perempuan itu...

TDJ: "Lebih hebat dari laki-laki ;)"

(vem/bee)