Vemale.com- Musik asli Indonesia yang merupakan kekayaan musik bangsa ini memang mulai pudar meski pesonanya telah banyak memikat banyak negara lain, sebut saja negeri Jepang dan Belanda. Berlangsung pada 13 Desember 2011 kemarin, di Ritz Carlton Hotel Pacific Place, fashion show dan concert ini digelar dengan menampilkan 3 pendekar fashion ternama dalam kancah dunia fashion Indonesia. Dua generasi yang masing – masing memiliki ciri khas dalam menggali kekayaan wastra Indonesia. Mereka adalah Ghea Panggabean, Eddy Betty dan master kain Obin.
Dalam gabungan sentuhan musik tradisional dan kontemporer, Langgam Tiga Hati ini, akan memadu keindahan fashion bertradisi Indoneisa dengan mengangkat pula keindahan musik tradisional khas Indonesia yaitu keroncong. Selain tiga desainer ternama tersebut, ada beberapa penyanyi Indonesia papan atas yang siap melantunkan irama merdu keroncong dalam gubahan Erwin Gutawa dan tatanan panggung Jay Subiyakto. Di antaranya adalah Bunga Citra Lestari, Sammy Simorangkir, 4 penyanyi cilik Main Cast Laskar Pelangi.
Ghea hadir membawa 20 koleksinya dalam gaya fresh dan trendy, memadukan unsur budaya negeri yang dipengaruhi kultur Cina kental yang inspirasinya hadir dari tokoh Oei Hui Lan seorang putri Raja Gula Asia Tenggara dari Semarang. Pesta – pesta jetset di awal tahun 1900-an akan menjadi latar belakang dari pertunjukan busana Ghea kali ini. Memadukan beberapa etnik sulam dan bordir dengan motif nusantara dalam warna – warna pekat, koleksinya hadir dalam 3 babak. Babak pertama mengambil nuansa keindahan bordir Cina peranakan, babak kedua mengambil motif keramik Cina sementara pada babak ketiga menampilkan busana malam.
Koleksi BIN House melalui arahan pendirinya, Obin Komara, pada pagelaran kali ini bermain – main dengan cutting jas pada kebaya. Embroidery dengan teknik tripping dan stricthing juga diperkuat tekstur serta karakter kain yang akan ditampilkan. Masih menampilkan ciri khas Obin, kebaya – kebaya apik dipadu dengan kain – kain hasil ciptaannya.
Koleksi Eddy Betty hadir membuka dan menutup show kali ini, pada sekuen pembuka Eddy Betty menghadirkan koleksi ready to wear-nya dalam koleksi batik yang fun dan ceria, dengan konsep trabrak motif, gaya mitch but don`t match yang dibuat terkesan tidak beraturan menjadi ciri khas koleksi Edbe nya. Pada sekuen penutup, Eddy Betty menghadirkan koleksi – koleksi busana gaun malam, yang menghadirkan inspirasi Elizabeth Tailor dalam suasana musim dingin di Paris dengan ornamen bulu memberi kesan mewah dan elegan.
Acara ini juga merupakan sebuah malam dana yang diperuntukkan bagi Yayasan Onkologi Anak Indonesia dan Yayasan Penyantun Asma Indonesia.
(vem/ana/miw)