Just Silly: Anak-Anak Saya, Malaikat Tak Bersayap

Fimela diperbarui 04 Agu 2011, 07:00 WIB
Vemale.com -
Chatty Chant: Valencia Mieke Rhanda
"Silly is only one of my alter ego. Tokoh yang lahir dari kelelahan saya menjalani kehidupan yang terkadang konyol... penuh liku-liku dan berkali-kali jatuh bangun... dan mengalami guncangan dalam hidup. Silly terlahir dari proses pembelajaran saya akan hidup ini... tidak cuma hidup saya... tapi hidup semua orang yang ada di sekeliling saya..." Chantal (Ch): Hallo Mba Silly... Silly (Sy): Hallo juga mbak Chantal, duh, seperti mimpi... (cubit-cubit pipi) (Ch): Suatu kehormatan aku boleh wawancara mba... (Sy): Aku apalagi Mbak, seneng banget (Ch): Banyak yang mengenal Silly melalui Twitter, boleh diceritakan pada kami, siapa Silly? (Sy): Silly itu dulunya julukan temen-temen yang jadi pembaca setia blog www.sillystupidlife.com. Awal menulis, karena niatnya emang cuma mau nyampah-nyampah ajah (biar gak kebawa-bawa di kehidupan sehari-hari, hehehe). Saya gak pengen orang kenal siapa saya... Sampai akhirnya karena gak tahu mesti manggil apa, temen-temen blogger akhirnya manggilnya 'Silly' :) Setelah bikin Blood For Life (wadah yang menjembatani antara pendonor dan terdonor, yang tidak bisa disupply oleh PMI), akhirnya mau tidak mau, I came up as my real me :) (Ch): Pertama kali tahu bahwa anak Silly adalah anak dengan kebutuhan khusus. Perasaan seperti apa yang menguasai hati Silly saat itu? (Sy): Pertama kali tahu anak saya special needs rasanya dunia udah mau kiamat, mungkin karena bayangan saya tentang autism itu sama dengan intimidasi dari orang-orang sekeliling saya, yang bilang autis itu penyakit kutukan, karena orangtuanya banyak dosa, dan sebagainya. (Saya terintimidasi oleh ucapan orang-orang kalau ini hukuman dari Tuhan karena saya menikah beda agama, dsb). Pokoknya waktu itu rasanya dunia saya turn up side down... (Ch): Ketika Tuhan bukan hanya memberikan satu, tapi dua anak yang berkebutuhan khusus, apakah sempat ada rasa marah? (Sy): Anak saya yang autism dua orang mbak, yang pertama perempuan, mild autism, and I believe she is cured now. Dulu, dia takut sekali sama orang, sehingga saya mendorong dia untuk mengutarakan semua perasaannya dari hati, lewat tulisan... Gak tahunya bakatnya emang di situ :) Yang kedua, autism agak berat, plus epilepsi. Dia yang saya cerita di link ini Mbak. But as I said before dulu saya nggak mau dikenali orang, sehingga jenis kelaminnya di sini saya tulis perempuan :) http://sillystupidlife.com/2009/07/kenapa-sih-ga-boleh-becanda-pake-kata-autis-lo/ Yang ketiga, tidak autis. Tapi saat saya hamil anak ini, bermasalah banget sampe nyaris 'dikeluarin' sama dokter, takutnya janinnya malah cacat dsb. Tapi iman, membuat saya percaya anak ini pasti akan baik-baik saja. And yes, this boy is his brother's guardian angel. Dia yang selalu jagain abangnya kalau abangnya gak aware sama bahaya. Aduh, melenceng dari pertanyaan yah, hahaha... maaf, maklum biasa bawel. Sempat marah? Jelas. Pasti. Saya protes banget sama Tuhan, kenapa harus saya, apa salah saya, dsb. (Ch): Lalu bagaimana cara Silly menghadapinya? (Sy): Awalnya saya menangis dan menarik diri dari temen-temen saya... saya malu kalau mereka suka ngeledek anak saya, "Anak lu cakep-cakep kok autis, kasian yah... mungkin lu banyak dosa kali" Tapi kemudian saya lihat sanak saya... saya nangis dan sadar kalau hanya saya yang bisa bantu anak saya. Kalau saya terus menerus menyalahkan diri saya sendiri, terus siapa yang bantuin anak saya? Padahal umurnya berjalan terus. Saya tidak mungkin mengulang kembali waktu ketika dia sudah dewasa dan terlambat untuk berbuat sesuatu. (Ch): Siapa yang menjadi supporter moril Silly? (Sy): Mama, suami, dan semua keluarga dekat saya, semua akhirnya mensupport untuk cepat-cepat cari bantuan buat anak-anak saya. Yang kedua tentu saja anak-anak ini... mereka membuat saya punya kekuatan 100x lebih besar dari saya yang sebelumnya :) (Ch): Darimana kekuatan untuk terus bersabar? (Sy): Dari Tuhan... You know Mbak... Kami menikah beda agama, dan ini membuat agak sulit buat saya untuk berdiskusi secara iman yang intensif dengan pasangan saya. So, saya sibuk sendiri menyelesaikan masalah saya. Then, satu ketika saya berada di titik terlemah dalam hidup saya... dan saat itulah saya merasa menemukan Tuhan. Atau Tuhan yang menemukan saya. Entahlah, kami saling menemukan. And I'm falling in love with Him, again :) Sejak itu, saya selalu merasa kuat dan sabar, karena percaya God must have a very good reason for this.. DIA gak pernah punya niat jahat ketika menitipkan anak berkebutuhan khusus ke dalam pengasuhan saya. Am choosen, and feel blessed because of that :) (Ch): Do you feel like a super woman? (Sy): Nope... I'm just an ordinary woman, with extraordinary reason to live. My angels :) (Ch): Penyebab/pemicu autis sampai sekarang belum ada jawabannya. Tapi banyak metode yang bisa membantu anak-anak autis menjalani kehidupan selayaknya anak-anak lain. Bagaimana cara Silly mencari pendekatan yang paling baik untuk anak-anak Silly? (Sy): Yang paling pertama, ketika anak kita dideteksi autism adalah Acceptance. Karena nggak semua orang bisa langsung menerima kenyataan kalau anaknya berkebutuhan khusus. Banyak yang tenggelam menyesali keadaan, mengapa begini, mengapa begitu, kenapa harus saya, kenapa anak saya, dsb... Saya ngalamin fase itu, tapi gak terlalu lama. After accepting my kids condition, saya lalu mencari info sebanyak-banyaknya tentang autisme, baca di internet, ikuti seminar ini itu, lalu memilih mana terapi yang paling cocok untuk anak saya. Karena autisme itu tiap anak berbeda symptomsnya, makanya disebut ASD (Autism Spektrum Disorder). Anak yang pertama ikut Behavior Terapi (BT) dan Okupasional Terapi (OT), Anak yang kedua Behavior Terapi, terapi ABA, terapi Okupasi, terapi wicara, dan terapi sistem integrasi. Saya juga ngajakin dia berkuda sesekali, tapi nggak pernah nyoba terapi lumba-lumba. (Ch): Seringkah merasa lelah? (Sy): Awalnya iya. Tapi setelah titik balik saya itu, saat saya sudah benar-benar mengandalkan hidup saya pada yang empunya kehidupan ini, segalanya jadi lebih ringan mbak. Saya selalu berusaha menyeimbangkan hidup saya. Kalau rasanya sudah terlalu berat, saya masuk kamar, tutup pintu, dan menjerit sama Tuhan, habis itu ya seger lagi. Atau kalau nggak, saya keluar ke salon, atau ketemu teman-teman. Kalau udah tenang lagi, saya pulang dengan energi yang sudah ke-charge :) Just trying to balance my life aja sih mbak :) (Ch): Saat Silly sakit, namun tak bisa berhenti karena anak-anak membutuhkan ibu mereka, siapa orang yang diandalkan? (Sy): Ada suami dan baby sitter yang menjadi co-caretaker buat anak-anak saya. Kebetulan baby sitternya sudah biasa menangani anak-anak berkebutuhan khusus. (Ch): Bagaimana suami Silly berperan saat bersama anak-anak? (Sy): Dia sangat support apapun yang saya putuskan buat anak-anak, misalnya saya pengen bawa anak-anak ke manapun buat terapi, dia selalu support. Hanya saja, karena kesibukan pekerjaan, yang bener-bener full incharge dalam menangani anak-anak ya saya mbak :) (Ch): Banyak yang kagum dengan perjuangan Silly. Apa yang menurut Silly adalah kunci Silly menghadapi tantangan hidup? (Sy): Cuma satu jawabannya, Coz I believe in God. Saya yakin sekali Tuhan itu adalah Arsitek Yang Agung. Karya-NYA tidak pernah salah. Jadi ketika dia menciptakan anak-anak dengan kebutuhan khusus, dia pasti tidak pernah lupa menitipkan kelebihan pada anak itu. Kuncinya ada di tangan kita... Saya selalu percaya, apapun yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup saya, pasti untuk kebaikan saya. Jadi saya nggak pernah zu'udon sama Tuhan. Tuhan punya banyak sekali berkat yang ia siapin untuk saya. Untuk kita... But to get all those blessings, kita harus bener-bener nunjukin dulu kalau kita bener-bener percaya sama DIA yang empunya kehidupan ini :) (Ch): Bagi orangtua yang masih malu, atau dalam tahap penolakan atas kondisi anak mereka yang berkebutuhan khusus. Apa yang ingin Silly sampaikan bagi mereka? (Sy): Jangan pernah malu... they are a blessing for us. Hilangkan pikiran bahwa mereka ini beban buat kita. Bukan, mereka bukan beban. Mereka berkat terselubung yang sengaja Tuhan hadirkan untuk melengkapi hidup kita, menjadikan kita istimewa, dan membuat kita semakin mencintai Tuhan. Kalau kita sudah bisa menerima kekhususan anak-anak kita, kita akan melihat keajaiban, demi keajaiban yang Tuhan kerjakan dalam hidup kita. All we need to do is, trust HIM :) Stop complaining, let's count our blessings. And we will see miracles in our life. Miracle happen for those who believe :) (Ch): Silly berulangkali bercerita pengalaman sebagai ibu dari anak-anak dengan kebutuhan khusus. Apa tujuan Silly terus menyuarakan ini? (Sy): Pertama, saya ingin membuat siapapun yang punya anak-anak berkebutuhan khusus untuk menyadari, betapa beruntungnya kita dititipin anak-anak ini. For me, they are angels without wings... Saya berharap semua orangtua anak-anak berkebutuhan khusus ini juga merasakan kenikmatan seperti yang saya rasakan. Kedua, kalau mereka masih berada dalam keadaan yang belum bisa sepenuhnya melihat ini sebagai berkat, at least mereka bisa melihat bahwa mereka tidak sendiri. Ada saya yang juga MASIH terus berjuang, menggendong anak saya di punggung saya, dan bersama-sama berlari mengejar ketinggalannya dibanding anak-anak normal lainnya. Bedanya hanya... saya tidak lagi merasakan anak-anak ini sebagai beban di punggung saya, karena semua sudah diambil alih sama Tuhan :) I want them to feel the same way... Supaya pada akhirnya mereka tidak lagi merasa lelah dan tidak menganggap anak mereka beban hidup mereka. Ketiga... dan barangkali yang paling lantang disuarakan oleh orang-orang.... Saya berharap orang menjadi lebih tahu apa itu autism, bagaimana beratnya menjadi orangtua anak-anak berkebutuhan khusus, dan bagaimana strugglingnya orangtua anak-anak ini, membesarkan dan mendidik anak-anak spesial mereka... Dengan tahu ini, saya berharap orang berhenti menggunakan kata-kata autis sebagai bahan olok-olokan dalam becandaan sehari-hari. I know they use the words because they don't know... I'm here to socialize how difficult life is, for parent with special needs kids :) (Ch): Perempuan mandiri bagi Silly seperti apa? (Sy): Perempuan mandiri adalah perempuan yang percaya pada dirinya dan kemampuannya, dan percaya bahwa dia bisa melakukan banyak hal tanpa menggantungkan diri pada orang lain, Perempuan Indonesia menurut saya harus mandiri baik secara mental maupun finansial. Bukan berarti perempuan tidak membutuhkan orang lain atau pasangan yang mensupport hidupnya, tetapi perempuan yang kuat mentally and financially tidak akan pernah khawatir akan apapun yang terjadi di masa yang akan datang, dan penuh percaya diri mempersiapkan anak-anaknya menjadi generasi penerus buat masa depan yang lebih baik... (Ch): Apa momen favorit Silly bersama anak-anak? (Sy): Saat weekend, bermalas-malasan di tempat tidur atau menemani anak-anak bermain (floortime), is heavenly moment for me... Ini tulisan momen-momen bangun pagi di hari libur saat sama anak-anak http://sillystupidlife.com/2011/06/from-this-moment/ (Ch): Lima kata yang menggambarkan hidup bagi Silly adalah? (Sy): A happy, grateful, blessed, compassion, and proud-mom "Happiness is just a state of mind. And in my mind, I'm the most happiest woman in this stupid life..." Baca Chatty Chant bersama Chantal Della Concetta lainnya juga yuk! (vem/bee)
What's On Fimela