Vemale.com - Pada suatu hari yang cerah di New York, saya sedang berdiri di luar gedung apartemen-feeling pretty fantastic, ketika seorang wanita berumur sekitar 75 tahun menggenggam tangan saya dan dengan gaya bicara yang khas, seperti Gilda Radner, berkata, "Oh! Those heels! Your feet must be dying! Anda mengenakannya untuk siapa? Berpakaianlah untuk diri Anda sendiri. Tak perlu dengarkan pendapat orang lain."
Saya tertawa seolah ia adalah orang asing yang paling menarik dan menyenangkan yang pernah memberikan nasehat. Ankle booties Sergio Rossi dengan hak setinggi 3 inci ini tidak perlu disangkal, memang mencuri perhatian. Tapi benar juga, untuk siapa saya mengenakannya? Saya rasa saya menggunakan sepatu ini karena yakin bahwa diri saya tidak proporsional dan tidak lengkap tanpanya. Pada hari di mana saya ingin merasa maksimal, beberapa inci dukungan dari deadly stilletos jadi alat untuk mengoreksi bentuk torso saya sehingga terlihat lebih menarik. Namun sekarang saya jadi bertanya-tanya apa kerikatan secara fisik ini dengan caranya sendiri malah memberi hasil yang negatif. Apa saya merenggut evolusi wanita dan sexual empowerment kembali ke masa foot binding? Saya pun menjawab wanita itu, "They make me feel powerful."
Seseorang menjadi sangat seksi ketika dirinya merasa penuh percaya diri. Dan seseorang menjadi sangat tidak menarik ketika dirinya yakin dengan kekurangannya dan mengurung diri, tidak berusaha mengatasinya. Meski kekasih bersumpah bahwa Anda terlihat memesona, biasanya Anda tetap tidak bahagia saat merasa lebih gemuk dari manekin yang ada di etalase mal. Well, kita semua mengurung diri dengan kegelisahan, dan balik ke diri kita masing-masing untuk dapat mengubah skala nilai diri dan bagaimana menyampaikan pesan tersebut pada dunia.
Hollywood. Tidak ada hal lain seperti menjadi pusat atensi yang mampu membuat Anda bergetar karena rasa insecure, yang Anda pikir sudah Anda tinggalkan di masa sekolah. Tapi Anda tidak perlu menjadi seorang selebriti untuk memperoleh atensi negatif. Yup, thanks to the internet. Sekarang Anda bebas menulis penilaian Anda di sebuah forum yang dapat diakses dengan mudahnya. Saya pernah diberitakan terlalu gemuk dan terlalu kurus di hari yang sama dengan foto yang sama! "Ew. She is disgusting and fat. Lihat pahanya yang bergelambir itu." Lalu pada post berikutnya, "Eat something Skeletor. You're gross!"
Memang menyedihkan bila Anda harus membaca semua ini. Namun sebelum Anda melewati masa sulit ini, hampir tidak mungkin rasanya bila Anda tidak mencari tahu apa saja sih yang orang lain katakan mengenai Anda. Tapi bila saya membiarkan berbagai berita negatif ini menghantui pikiran, pastinya akan merusak diri saya sendiri. Dan hanya jadi sebuah boneka yang dapat seenaknya dipermainkan.
Hmmm, jadi bagaimana caranya mengingatkan betapa menakjubkannya diri kita di tengah banyaknya kritik yang menjatuhkan dari orang lain? We need triggers! Ya, Anda dapat mengenakan heels, atau melakukan waxing. Lakukan berbagai hal yang membuat kita jadi menarik bagi diri sendiri, dan akhirnya membuat orang lain mampu melihat kelebihan ini. Confidence is a state of mind!
Tentu saja, tujuannya lebih dari sekedar terlihat menarik secara fisik saja. Namun ada kalanya... we need a little magic. Tertawa membuat kita bahagia. Jadi filosofi fake-it-till-you-make-it juga bisa digunakan untuk menyulap rasa percaya diri. Tidak ada yang salah dengan mengandalkan berbagai alat yang mampu membuat Anda lebih percaya diri, heels, bikini waxes, whatever, selama kita tetap sadar dengan fakta bahwa kita sama berharganya dengan atau tanpa alat-alat tersebut.
Saya rasa wanita di jalan itu hanya khayalan saja, a projection of my subconciousness, untuk mengingatkan bahaya dari kedangkalan. Ia memang membuat saya mempertanyakan sepatu yang saka kenakan. Errr... sepatu ini sukses membuat saya kesakitan dan melepaskannya sesaat setelah masuk ke apartemen. Sayang sekali ia tidak tahu tujuan saya mengenakan sepatu masochist ini adalah untuk mendukung saya saat keluar rumah dan berhadapan dengan dunia. Bila ini yang diperlukan untuk mengingatkan diri saya agar jadi versi terbaik... then so be it.
Momen paling memalukan Anda berkaitan dengan telepon dari Presiden Obama. Bisa diceritakan?
Ia telepon untuk mengucapkan terima kasih atas partisipasi saya sebagai volunteer pada kampanye di Iowa. Saya bersikap profesional selama bicara dengannya. Ketika menutup telepon, saya sempat memekik sekitar 15 detik. Kemudian seorang teman yang saat itu sedang bersamanya cerita kalau presiden mendengar teriakan saya dan tertawa beberapa saat.
Apa yang mengarahkan Anda pada genre film action seperti Tron dan Cowboys and Aliens?
Saya memang suka karakter wanita yang kuat. Dalam TRON, Quorra adalah wanita yang naif dan penuh percaya diri. Dan di film COWBOYS AND ALIENS, Ella digambarkan wanita misterius dan berani. Keduanya mampu menjaga diri sendiri dan fearless.
Karakter apa yang ingin Anda mainkan berikutnya?
Berikutnya saya ingin mencoba peran wanita yang lebih lemah, wanita yang harus belajar untuk berjuang untuk menjadi lebih kuat.
Apa yang membuat seorang pria mampu menjadi leading man?
Mereka harus memiliki sense of humor dan kerendahan hati. Ketika saya berpikir mengenai pria seperti Daniel Craig dan Garret Hedlund, yang membuat mereka sangat hebat adalah kemampuan untuk tampak luar biasa namun juga relatable.
Apa jadi pegangan hidup Anda?
My mantra has always been to live in the moment. [initial]
Source: Cosmopolitan Edisi Juni 2011, Halaman 49
Provided by:
(Cosmo/wsw)
(Cosmo/wsw)