Vemale.com - Oleh: Agatha Yunita
Untunglah, sutradara seperti Awi Suryadi, dengan film terbarunya JAYDEN"S CHOIR (SIMFONI LUAR BIASA), Mathias Muchus dengan film Rindu Purnama, Ari Sihasale dengan film King, dan beberapa tokoh lainnya mengusung warna baru dalam dunia perfilman anak. Tak hanya sekedar menawarkan film yang menghibur, dalam setiap jalan ceritanya disisipkan nilai moral yang tentu saja sangat penting dalam pendidikan dan perkembangan anak.
Inilah 10 film anak inspiratif yang patut masuk dalam daftar menonton putra-putri Anda di rumah.
JAYDEN'S CHOIR (SIMFONI LUAR BIASA)
Film berdurasi 100 menit ini merupakan garapan Awi Suryadi yang diproduseri oleh Delon Tio dan Nita Triyana. Keistimewaan film ini tak hanya karena dibintangi oleh sosok Christian Bautista, pelantun tembang Since I Found You, namun juga melibatkan artis senior lain seperti Ira Wibowo dan Ira Maya Sopha.
Film ini menyentuh setiap hati, dengan menghadirkan anak-anak berkebutuhan khusus yang ternyata piawai dalam bermusik. Christian Bautista, memerankan tokoh Jayden Valarao, sosok musisi yang mendambakan menjadi seorang bintang rock, dan hidup bebas tanpa tujuan yang pasti. Di dalam perjalanan hidupnya, ia bertemu dengan anak-anak berkebutuhan khusus yang tak hanya punya mimpi, namun juga punya semangat hidup tinggi serta tahu ke mana mereka harus melangkah. Lantas bagaimana anak-anak berkebutuhan khusus tersebut mengubah hidup Jayden? Temukan inspirasi luar biasa pada penayangan perdana bulan September 2011 ini.
RINDU PURNAMA
Film ini disutradarai oleh aktor senior Mathias Muchus, yang mengangkat sekelumit cerita kehidupan anak-anak jalanan. Dalam scene-nya, digambarkan bagaimana mereka hidup dalam sebuah komunitas di tempat yang kumuh dan tak layak huni. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, tempat tinggal mereka yang kumuh tersebut hendak digusur dan digantikan dengan gedung-gedung pencakar langit sebuah perusahaan. Film ini dibintangi Tengku Firmansyah, Titi Sjuman, dan bintang-bintang baru lainnya. Dalam alur cerita film, disisipkan sebuah drama kasih sayang seorang pengusaha kaya terhadap seorang anak jalanan bernama Rindu. Tak hanya membuka mata terhadap keadaan sekitar, film ini sarat dengan adegan kasih sayang orang tua kepada anak-anak.
KING
Liem Swie King, salah satu legenda pebulutangkis yang mengharumkan nama Indonesia hingga ke seluruh penjuru dunia. Kehebatannya dikagumi oleh seorang pengumpul bulu angsa yang memiliki anak bernama Guntur. Kecintaan dan semangat pada bulutangkis ditularkan kepada anaknya, hingga Guntur berusaha keras menjadi juara bulutangkis sejati. Film yang disutradarai oleh Ari Sihasale ini penuh semangat di setiap scenenya. Adegan-adegan lucu disisipkan tanpa mengurangi esensi cerita. Di sini, anak-anak dipacu untuk lebih percaya diri dan bersemangat dalam menggapai cita-cita.
LASKAR PELANGI
Diadaptasi dari buku berjudul LASKAR PELANGI, film garapan sutradara Riri Riza ini bersetting kehidupan kalangan pinggiran, di salah satu pulau terkaya Indonesia, Belitung. Film ini mengisahkan perjuangan dua orang guru yang berjuang agar sekolahnya tidak ditutup. Berjuang bersama 10 murid yang memiliki keistimewaan dan keunikan masing-masing, mereka menemui beraneka tantangan yang menekan dan hampir mematahkan semangat. Cobaan demi cobaanpun datang menguji semangat mereka. Kisah tentang perjuangan, persahabatan, semangat menggapai mimpi dikemas menjadi kisah mengharukan yang sangat inspirasional.
DENIAS, SENANDUNG DI ATAS AWAN
Diceritakan dalam film bersetting pedalaman Papua, seorang anak bernama Denias berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Film yang diproduseri sekaligus dibintangi oleh Ari Sihasale dan Nia Sihasale Zulkarnaen ini, sarat akan kepedulian pendidikan di Indonesia. Cerita film diadaptasi dari kisah nyata seorang anak Papua bernama Janias, yang harus berjuang untuk bisa bersekolah. Tentunya ini menjadi film yang penuh inspirasi terutama bagi anak-anak agar tetap bersemangat dalam pendidikan di kota yang lebih mudah. Film ini sekaligus menjadi sindiran bagi pemerintah yang perlu membenahi pendidikan di Indonesia, agar merata dan tidak ada diskriminasi-diskriminasi tak masuk akal.
SANG PEMIMPI
Masih diadaptasi dari tetralogi novel LASKAR PELANGI, film SANG PEMIMPI menjadi film terlaris kedua di tahun 2009, dengan jumlah penonton 1,9 juta orang. Film yang dibintangi Lukman Sardi, Ariel Peterpan, Rieke Diah Pitaloka, Mathias Muchus dan bintang lain ini menceritakan tentang perjuangan tiga sahabat yang berjuang mencari identitas diri dan mengejar impian. Dipermanis dengan cerita anak remaja dengan problem cinta dan seksualitas usia 17 tahun, film ini menjadi inspirasi bagi anak remaja Indonesia.
GARUDA DI DADAKU
Berdurasi 96 menit, GARUDA DI DADAKU menceritakan impian seorang anak SD bernama Bayu, menjadi pemain sepak bola yang hebat. Setiap hari ia menggiring bola menyusuri gang-gang di sekitar rumahnya dan berlatih sendirian di sana. Berbekal motivasi dari sahabatnya Heri, ia meyakinkan Bayu masuk seleksi untuk masuk Tim Nasional U-13 yang akan mewakili Indonesia berlaga di arena Internasional. Sayangnya, jalan Bayu tidak mulus. Kakek Bayu menentang impian yang dianggap tak punya masa depan itu. Film ini sarat dengan cerita persahabatan dan semangat mengejar impian dengan setting dunia sepak bola.
TANAH AIR BETA
Satu lagi film yang disutradarai Ari Sihasale, mengisahkan perjuangan seorang anak di daerah perbatasan Indonesia dan Timor Leste, dengan didukung penampilan Alexandra Gottardo, Thessa Kaunang, Robby Tumewu dan Lukman Sardi. Film ini mengisahkan bagaimana beratnya kehidupan di kamp pengungsian, di mana banyak hal berat harus dihadapi. Sebuah perjuangan seorang ibu untuk bertemu dengan anak laki-laki yang terpisah darinya. Menyentuh setiap hati anak-anak dan orang tua, agar bisa saling menghargai di tengah kemudahan teknologi yang saat ini dinikmati.
RUMAH TANPA JENDELA
Film ini diangkat dari cerita pendek karya Asma Naida berjudul Jendela Rara. Dibintangi Inggrid Widjanarko, Dwi Tasya, Raffi Ahmad, Tuni Shara, Indra Bekti, menceritakan kisah seorang anak bernama Rara yang tinggal di perkampungan kumuh, dan sangat ingin memiliki jendela di rumahnya. Padahal, rumah yang ia tinggali adalah sebuah rumah berukuran kecil berdinding tripleks bekas. Rara bersahabat dengan Aldo, seorang anak berkebutuhan khusus yang tinggal di rumah mewah namun kurang perhatian dan kasih sayang. Sebuah pesan tentang kesenjangan sosial yang besar dikemas apik dalam film ini.
MERAIH MIMPI
Film ini merupakan film animasi 3_D musikal pertama dari studio animasi di Indonesia. Dirilis oleh Kalyana Shira Films, dengan Nia Dinata sebagai penulis naskahnya. Bintang-bintang besar seperti Jajang C. Nor, Cut Mini, Surya Saputra, Indra Bekti, dan Gita Gutawa terlibat sebagai pengisi suara peran-peran utama film ini. Menceritakan tentang tuan tanah yang kejam dan usaha seorang gadis cilik membebaskan penduduk desa dari kekejaman tuan tanahnya. Kisah ini dipermanis dengan cerita tentang cinta sebuah keluarga, terhadap binatang dan lingkungannya, di mana seseorang diajarkan untuk punya mimpi dan berjuang meraih apa yang diinginkannya. (vem/bee)