Kenali Tanda - Tanda Kelahiran Bayi

Fimela diperbarui 24 Sep 2010, 07:00 WIB

Vemale.com- Tahap-tahap kelahiran bayi:

Tahap 1: Kontraksi

Pada umumnya, saat usia kehamilan menginjak minggu ke 38-40, maka kepala janin sudah mulai turun ke rongga pinggul. Otot-otot rahim secara terus menerus akan meregang dan mengerut. Pergerakan otot inilah yang disebut sebagai kontraksi, di mana frekuensinya akan semakin meningkat.

Pada tahap ini perut akan terasa nyeri, kaku dan tegang. Rasanya seperti ada yang meremas-remas dan terkadang mulas seperti ingin buang air besar. Awalnya kontraksi berlangsung satu jam sekali, namun kemudian setiap 30 menit, dan jelang kelahiran akan semakin sering dirasakan. Jika mulut rahim sudah terbuka sempurna, rasa nyeri hebat akan terasa lebih kuat bahkan sampai terasa di punggung dan pinggang bagian belakang.

Tahap 2: Terbukanya Mulut Rahim

Saat kontraksi berlangsung, mulut rahim sedikit demi sedikit terbuka. Tahap ini biasa dikenal dengan istilah 'bukaan', di mana pada umumnya dihitung dengan satuan sentimeter (cm).

Sekalipun pada masing-masing kehamilan bervariasi, namun tahap pembukaan ini kemudian dibagi atas:

Tahap I: pembukaan 1-2 cm; bisa berlangsung selama 24-48 jam. Namun jika pembukaan berhenti, maka dokter akan mencari cara agar bayi tetap dapat dilahirkan dengan selamat

Tahap II: pembukaan 3-10 cm; berlangsung kira-kira 7 jam

Tahap III: Pada tahap ini sang ibu dianjurkan untuk mengejan, karena jalan rahim sudah terbuka dan bayi siap keluar. Pembukaan ini merupakan pembukaan lengkap (10 cm) dan berlangsung maksimal 1 jam saja

Tahap IV: setelah bayi dilahirkan, maka berikutnya plasenta akan keluar. Proses ini pada umumnya berlangsung sekitar 15 menit

Tahap 3: Kelahiran

Setelah mulut rahim terbuka penuh (10 cm), maka sudah masuk dalam proses tahap kelahiran. Di mana si bayi akan segera keluar dengan bantuan mengejan.

Yang harus diingat adalah, mengejan hanya boleh dilakukan saat pembukaan sudah lengkap (10 cm) karena pada saat itu mulut rahim sudah terbuka secara sempurna. Pada tahapan sebelumnya tidak dianjurkan mengejan, agar tidak terjadi perobekan dan pembengkakan. Untuk itulah, pernafasan harus diatur.

Pada tahap ini, jika kepala bayi sudah terlihat maka lendir dan darah yang keluar akan semakin banyak. Kantung ketuban pembungkus janinpun pecah dan membasahi miss V. Di sinilah kemudian bayi dapat keluar dengan mulus karena ada lubrikasi dari air ketuban.

Keluarnya plasenta dari dalam rahim, juga termasuk dalam tahap kelahiran. Karena setelah bayi keluar, dalam 15 menit plasenta yang semula bertugas menyuplai asupan nutrisi dan oksigen akan terlepas dari dinding rahim. Bayi pun segera dibersihkan dan diberi ASI eksklusif kepada sang ibu.

Selamat datang bayi kecil :)

(vem/bee)
What's On Fimela

Tag Terkait