Vemale.com - Dikenal juga sebagai post partum syndrom, kondisi stres pasca melahirkan memang biasa dialami oleh kaum ibu yang baru melahirkan.
Penyebabnya?
Bermacam-macam. Mulai dari perubahan hormon, stres, kelelahan, sakit akibat operasi, bayi rewel, ASI macet, suami cuek, masalah dengan ortu dan mertua, khawatir dengan kondisi bayi, merasa sendiri/ kesepian, takut ML (nanti mengganggu anak), bosan, hingga komplain dari anak sulung.
Gejalanya
Biasanya sindrom ini diiringi dengan aksi menangis, merasa diri tak berguna, marah-marah, sakit kepala, lelah berlebih, sensitif, dan mudah sebal dengan suami.
Lalu, bagaimana solusinya?
1. Menyadari bahwa ibu memang sedang mengalami baby blues, sehingga dengan ini ibu bisa lebih menjaga hati dan mengendalikan diri.
2. Jika ibu tak mendapat tidur cukup di malam hari karena bayi sering rewel, maka cobalah untuk menyiasati waktu tidur. Ibu bisa mencuri tidur ketika buah hati sedang terlelap.
3. Tetap lakukan olahraga ringan yang disukai agar peredaran darah lancar dan ibu memiliki waktu refreshing, sehingga tak ada tempat buat stres.
4. Sadari bahwa kini ibu adalah seorang ibu sejati yang harus menjalankan profesi dengan tulus ikhlas.
5. Standar tinggi demi kebaikan bayi sih boleh saja, namun terlalu perfeksionis? Sebaiknya jangan, melainkan tetaplah fleksibel.
6. Komunikasikan apa yang ibu rasakan pada suami tanpa nada menggurui. Suami tak ingin mendengar? Carilah teman/ anggota keluarga yang mau peduli.
7. Ingatlah bahwa masa-masa melelahkan ini pun akan segera lewat, jadi jangan sia-siakan dan nikmati.
8. Bergaul dengan ibu muda lainnya.
9. Minta bantuan orang lain dalam mengurus bayi.
Seputar baby blues
Sebuah proyek penelitian dari Universitas Leicester melakukan pengamatan terhadap lebih dari dua ribu ibu baru melahirkan di Inggris selama 18 bulan. Dalam penelitian tersebut didapati bahwa seorang ibu yang mendapat dukungan dari pihak luar (dalam hal ini adalah para suster RS yang giat berkunjung dan memantau kondisi sang ibu dan bayi) beresiko 30% lebih kecil mengalami baby blues dibanding mereka yang tak mendapat kunjungan.
Para ahli kemudian menyarankan untuk setiap ibu agar bergaul dengan para ibu senior lainnya atau membuat janji temu dengan dokter jika dirasa perlu untuk mendeteksi dan menyembuhkan gejala awal dari gangguan emosi tersebut.
Perlu diketahui bahwa sejak tahun 2000, jumlah wanita yang menderita depresi pasca melahirkan meningkat dari 1:10 menjadi 1:5. Hal ini dikarenakan banyak wanita mengklaim mereka merasa sendirian. Jadi ibu, ayo segera bertindak agar ibu tak larut dalam momok baby blues. (vem/meg)