Vemale.com - Perempuan satu ini lahir dengan anugerah ragawi yang boleh dibilang cukup sempurna. Sorot mata tajam, bibir seksi, dan kaki jenjang. Namun, tak hanya itu yang patut kita sorot dari gadis kelahiran Bandung, 8 April 1980 ini.
Selain memiliki keindahan jasmaniah, gadis berambut panjang ini ternyata mempunyai talenta yang tidak bisa dipandang remeh. Kepiawaiannya yang patut diacungi jempol adalah saat meracik makanan sehingga mampu menghasilkan aroma yang mampu membuat perut keroncongan dalam waktu seketika. Namanya adalah Farah Quinn.
Jika Anda merupakan salah satu penggemar acara masak-memasak yang biasa tayang di layar kaca, tentu Anda sudah familiar dengan sosok Farah. Meski bukan selebritis, namun pembawa program kuliner ALA CHEF ini makin terkenal saja di kalangan industri kuliner.
Wanita yang berhasil menyandang predikat chef dengan spesialisasi pastry ini memang seorang seorang chef sejati. Meracik berbagai bahan makanan pun sudah menjadi rutinitasnya sehari-hari.
"Sebelum masuk SD, saya sudah ikut-ikutan main di dapur dengan mama. Dulu, saya dulu senang bikin agar-agar rumput laut. Rasanya bangga banget bisa bikin itu, saya juga suka bikin rum ball. Setelah agak besar, saya bikin bolu," kenangnya.
Saat menjalani profesi sebagai chef, pemilik bobot 50 kg dengan tinggi badan 172 cm ini mengaku hal itu bukanlah perkara yang mudah. Perjalanan panjang dan minatnya yang begitu besar pada dunia kuliner akhirnya menggiring istri Carson Quinn ini melanjutkan pendidikannya di Pittsburgh Culinary Institute.
"Sejak SMA saya sudah sekolah di sana. Jadi kebetulan saja saya meneruskan kuliah di sana. Sewaktu mau mengambil sekolah pastry, saat itu di Indonesia, industri kuliner juga belum terlalu dihargai, berbeda dengan sekarang. Di Indonesia kuliner baru berkembang, beberapa tahun terakhir saja. 10 tahun yang lalu, kalau kita pilih sekolah masak di sini, orang akan terkaget-kaget," urainya sambil tersenyum.
Tidak bisa dipungkiri kalau bidang chef lebih banyak digeluti oleh kaum Adam. Hal ini disadari sepenuhnya oleh Farah. Namun, Farah juga mempunyai pandangan lain.
"Kalau di Amerika sebenarnya koki sudah mixed antara wanita dan pria. Koki merupakan profesi yang umum. Dan kenapa saya memilih untuk menjadi koki?! Karena di situlah hasrat saya. Saya suka masak, makanya saya sekolah mengambil jurusan memasak", ujarnya mantap.
Saat menimba ilmu, Farah pun mulai mengasah kemampuannya dengan bekerja di Lydia's Pittsburgh, sebuah restoran Italia terkenal di Pittsburgh, Pennsylvania.
Tidak hanya itu saja, ibu dari Armand Fauzan Quinn ini juga pernah menjadi ahli pastry di Arizona Biltmore Resort, World Pastry Championships. Dengan segala ilmu yang telah ia dapatkan, maka bersama sang suami ia membuka membuka restoran Camus di New York pada tahun 2005.
Namun, karena ada penawaran yang menggiurkan, Farah memutuskan untuk menjual restoran yang ia kembangkan bersama suami tercinta.
"Saat itu saya benar-benar mendapatkan pengalaman yang tidak terlupakan. Seperti dibilang banyak orang, first restaurant is always your first learning thing, and after that you will get so much knowledge, and it's very true."
Kebolehan Farah dalam meramu makanan bahkan telah diakui oleh masyarakat Amerika Serikat. Hal ini terbukti dari adanya beberapa media massa di Amerika Serikat yang meliriknya. Beberapa di antaranya adalah 944 Magazine dan harian The Arizona Republic yang menulis bahwa dirinya adalah sexy chef yang cantik dari Indonesia. "Ya, setiap kali diwawancara di media massa Amerika, saya selalu bilang berasal dari Indonesia. Hal ini tentu sangat membanggakan. It’s so really good. Waktu pertama kali muncul di koran di sana, it’s so amazing. Satu kebanggaan saat kita ada di negara orang, dan mereka mengenali kita lewat apa yang kita kerjakan. Saya harap orang di sini juga memiliki pandangan yang sama." Lantas bagaimana dengan pandangan masyarakat di Indonesia sendiri? "Saat ini masih banyak sekali orang yang menganggap saya tidak bisa masak dan hanya modal tampang saja, dan bla bla bla. Banyak yang asal mengecam saya saja. Lebih baik jika mereka mengenal saya dulu dan baru menilai saya itu seperti apa," sesalnya. Tidak ingin terpuruk dalam pandangan miring tentang dirinya, Farah yang mengaku sangat betah tinggal di Jakarta ini menandaskan dirinya mempunyai kiat jitu untuk merubah pandangan tersebut. Salah satunya dengan jalan melakukan banyak program acara off air. Dengan demikian, masyarakat dapat melihat secara langsung kemahirannya sebagai juru masak. "More I do off air show, I think they will see the real me. Aku rasa itu sangat membantu", ujarnya yakin. Lebih lanjut Farah mengungkapkan, "Saya tahu saya tidak sempurna untuk semua orang, but at least, don"t judge me from the way I look. Saya mendapatkan pekerjaan ini tidak dengan cara yang mudah. Saya ingin semua orang tahu, I'm chef, and I can cook." (vem/sky/meg)
Kebolehan Farah dalam meramu makanan bahkan telah diakui oleh masyarakat Amerika Serikat. Hal ini terbukti dari adanya beberapa media massa di Amerika Serikat yang meliriknya. Beberapa di antaranya adalah 944 Magazine dan harian The Arizona Republic yang menulis bahwa dirinya adalah sexy chef yang cantik dari Indonesia. "Ya, setiap kali diwawancara di media massa Amerika, saya selalu bilang berasal dari Indonesia. Hal ini tentu sangat membanggakan. It’s so really good. Waktu pertama kali muncul di koran di sana, it’s so amazing. Satu kebanggaan saat kita ada di negara orang, dan mereka mengenali kita lewat apa yang kita kerjakan. Saya harap orang di sini juga memiliki pandangan yang sama." Lantas bagaimana dengan pandangan masyarakat di Indonesia sendiri? "Saat ini masih banyak sekali orang yang menganggap saya tidak bisa masak dan hanya modal tampang saja, dan bla bla bla. Banyak yang asal mengecam saya saja. Lebih baik jika mereka mengenal saya dulu dan baru menilai saya itu seperti apa," sesalnya. Tidak ingin terpuruk dalam pandangan miring tentang dirinya, Farah yang mengaku sangat betah tinggal di Jakarta ini menandaskan dirinya mempunyai kiat jitu untuk merubah pandangan tersebut. Salah satunya dengan jalan melakukan banyak program acara off air. Dengan demikian, masyarakat dapat melihat secara langsung kemahirannya sebagai juru masak. "More I do off air show, I think they will see the real me. Aku rasa itu sangat membantu", ujarnya yakin. Lebih lanjut Farah mengungkapkan, "Saya tahu saya tidak sempurna untuk semua orang, but at least, don"t judge me from the way I look. Saya mendapatkan pekerjaan ini tidak dengan cara yang mudah. Saya ingin semua orang tahu, I'm chef, and I can cook." (vem/sky/meg)