Vemale.com - Apa saja saja yang sebenarnya sering membuat pria khawatir mengenai masalah saat berhubungan seks? Bisa jadi rasa tak mampu membawa pasangan mencapai puncak orgasme saat berhubungan intim menjadi satu dari sekian banyak rasa kekhawatiran pria.
Selain itu, rasa minder dengan ukuran penis, rentang waktu lamanya berhubungan intim, atau cara jitu mengajak pasangan agar lebih aktif saat bercinta. Semua hal itu sangat umum ditanyakan pria perihal kehidupan seks mereka.
Masalah seksual sendiri bukan hanya masalah pria semata, karena itu wanita pun harus memahami bahwa gairah seks antar pria dan wanita selalu berbeda. Dari sisi biologis, misalnya, pria lebih agresif, sementara wanita lebih sensitif. Artinya, bila pria melihat wanita telanjang, ia akan merasa terangsang. Sebaliknya, rangsangan wanita umumnya lebih terlihat dari rayuan dan sentuhan fisik.
Pada kulit wanita terdapat titik-titik saraf yang sangat halus, dan bila diraba dengan lembut mudah menimbulkan terjadinya rangsangan. Sayang, kebanyakan pria tak sabar dan cenderung kasar, padahal tindakan itu justru menurunkan hasrat wanita, sehingga sulit untuk mencapai orgasme.
Masalah psikis sendiri juga turut menentukan kehidupan seks, sebab Mr. P dan ereksi adalah dua hal yang erat kaitannya, yaitu antara pikiran dan organ intim. Nah, kalau pikiran sedang kalut karena berbagai masalah, rasa marah atau karena rasa minder, bisa dipastikan gairah akan langsung drop.
Untuk membuat gairah seks Anda tak lagi melempem, tak ada salahnya Anda pelajari masalah-masalah yang sering membuat Anda cemas:
Periode Bercinta
Hubungan seks bukan dinilai dari lamanya waktu, melainkan mutunya. Jadi, hubungan intim yang berlangsung lama justru tak baik karena wanita semakin tersiksa dan merasa sakit. Yang baik adalah tepat waktunya. Artinya, masing-masing bisa mencapai orgasme. Kapan itu? Tidak ada patokannya, sebab hubungan intim antara pasangan yang satu dengan lainnya selalu berbeda. Demikian pula hubungan intim yang dilakukan satu pasangan dalam waktu yang berbeda-beda. Bisa saja hanya berlangsung 5 menit, tapi pada kesempatan lainnya justru sampai 30 menit.
Siapa Lebih Dulu Orgamse
Idealnya orgasme dicapai saat bersamaan, tapi sangat sulit dilakukan mengingat perbedaan ritme biologis pria dan wanita. Nah, sebaiknya pria harus mengusahakan pasangan lebih dulu mencapai orgasme. Untuk itu, pria harus berusaha menahan orgasme karena jika pria lebih dulu mencapai orgasme, seringkali mereka jadi tidak sabar, terburu-buru, dan gagal membawa pasangannya sampai ke puncak orgasme.
Dalam hal ini pria harus belajar mengontrol emosi dan menjaga kondisi. Artinya, di samping harus sering berolahraga, juga mengatur keseimbangan gizi makanan.
Ukuran Mr. P
Tak sedikit pria merasa Mr. P-nya kecil, sehingga merasa minder terhadap wanita, padahal kebahagiaan seksual tak tergantung dari panjang-pendeknya penis. Wanita bisa mencapai orgasme, semata-mata bukan karena rangsangan Mr. P penetrasi ke dalam liang senggama. Tapi karena sentuhan lembut di daerah bibir Miss V atau pada paha dan klitoris, serta seluruh permukaan tubuhnya.
Semua bisa dilakukan dengan elusan tangan maupun secara oral. Cara oral sendiri akan memberi kenikmatan lebih besar dan mudah membawa wanita mencapai orgasme. Sehingga setelah penetrasi tak jarang wanita mendapat multiple orgasme.
Lalu bagaimana pria tahu bahwa pasangannya sudah mencapai orgasme? Pria bisa melihat dari dari desahan napas, dan irama nafas yang berubah. Tapi kendati sudah mencapai tahap ini, sebaiknya pria tak perlu buru-buru, cobalah menunggu beberapa saat lagi sampai kenikmatan pasangan meningkat.
Dengan cara ini kendati masa ejakulasi pria cukup singkat, tapi tidak mempengaruhi hasrat pasangan. Teori inilah yang jarang dipahami pria sehingga pria cenderung mencapai orgasme, pasangannya justru belum apa-apa.
Gagal Orgasme, Impoten?
Tahukah Anda jika sebenarnya impoten berawal dari beban pikiran sendiri, yaitu kegagalan yang terbawa ke alam bawah sadar Anda, sehingga justru membuat Anda benar-benar impoten.
Sebaiknya jangan pernah memikirkan kegagalan agar hal tersebut tak akan terjadi pada Anda. Namun selain beban pikiran, impotensi bisa pula terjadi karena komplikasi penyakit biologis, seperti pada pasien diabetes.
Kerja Mr. P memang tidak diperintah oleh otak, tapi jika pikiran sedang kalut bisa membuat Mr. P tidak bisa ereksi. Karena itu cobalah belajar lebih bisa mengontrol emosi dan selalu berpikir positif bahwa Anda mampu membahagiakan pasangan.
Hasrat Pasangan
Dalam hubungan intim, tak perlu harus pria yang berinisiatif terlebih dahulu, wanita pun diharapkan bisa berperan aktif. Tapi bagaimana pria tahu bahwa pasangan mereka telah memiliki hasrat itu? Pria bisa mengetahuinya melalui perubahan sikap wanita.
Dalam hubungan intim, rasa ingin tadi sebaiknya berawal dari wanita. Alasannya, dibanding wanita, hasrat pria lebih gampang timbul. Apalagi pria biasanya lebih dulu orgasme dibanding wanita.
Wanita Selalu Pasif
Lingkungan dan ajaran sejak dini yang mendorong wanita lebih bersikap tertutup dalam berhubungan seks. Dan hal ini lah yang sering membuat pria kesulitan membawa meraih orgasme. Padahal sebenarnya wanita berhak meminta, bahkan berterus terang memberitahu dan menuntun pria menuju 'zona erotis'nya. Dan dalam hal ini pria harus cepat tanggap. (womenone/rit)