Fimela.com, Jakarta Tampil awet muda memang menjadi dambaan setiap orang. Terbukti kini perawatan anti penuaan atau anti aging kian diminati masyarakat Indonesia.
Ada banyak macam perawatan anti aging yang bisa dilakukan. Mulai dari yang alami hingga pergi ke klinik kecantik. Nah, menurut pakar anti aging, Prof. Dr. Deby Vinski, MScAA, PhD, perawatan awet muda paling populer saat ini adalah menggunakan sel punca atau stem cell.
Bukan hanya untuk anti aging, menurut perempuan yang merupakan dokter Indonesia pertama yang lulus dengan predikat 'Magna Cum Laude' dalam Anti-Aging Medicine Speacialization di Paris ini mengatakan perawawatan ini juga baik untuk menjaga kesehatan.
"Saat ini stem cell memang sangat populer. Kami terus kembangkan itu. Perkembangannya menurut saya sangat pesat," kata Prof. Deby di sela acara “20 Tahun Dedikasi di Dunia Kecantikan” di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Lalu apa itu stem cell? Prof. Deby mengatakan stem cell ialah perawatan yang berasal dari lemak pasien sendiri. Kemudian stem cell tersebut disuntikan ke bagian wajah.
"Bisa juga diambil dari darah pasien dan membuat wajah pasien bersinar awet muda. Dan sebagian dimasukkan ke pembuluh darah bertujuan mencegah menopause dini pada perempuan. Sehingga awet muda terus," paparnya.
Ia menjelaskan, Stem Cell merupakan sel punca yang akan datang kepada sel-sel di tubuh dan memperbaiki regenerasi selnya. Stem cell seolah memberikan kekuatan kepada sel.
"Khasiatnya bervariasi, ada yang beberapa bulan. Diperbaiki hormonnya. Ada yang disuntikan, dan ada yang diinfuskan. Beda-beda frekuensinya. Ada yang harus 3x ada yang 10x," papar Prof. Deby.
What's On Fimela
powered by
Stem Cell
Namun perlu dingat, Prof. Deby mengatakan anti aging bersifat sangat individual (personal approach). Sehingga tak bisa disamaratakan pada masing-masing pasien.
"Masing-masing pasien tak sama. Anti aging setiap pasien adalah istimewa. Sehingga saat stem cell disuntikkan, stem cell punya homing. Dia akan pergi ke mana-mana. Stem cell tahu rumahnya di mana di dalam tubuh manusia. Sehingga salah satunya bisa memperlambat gejala menopause dini," tambahnya.
Prof. Deby sendiri meraih gelar Master dalam Preventive & Anti aging Medicine di Dresden International University, Jerman. Prof. Deby juga melanjutkan Program Doktor dalam Stem cell and Peptide from Saint Petersburg, Institute Bioregulator dan Gerontology, Saint Petersburg Rusia.
Bahkan risetnya mengenai stem cell dan peptide untuk memperpanjang telomere serta pengaruh Sirtuin gen di Rusia langsung dibimbing oleh penemu peptide bioregulator, Prof. Vladimir Khavinson, MD, PhD. Pada Juni 2018 Prof. Deby di anugerahi sebagai Professor Anti-aging Medicine di EFHRE International University, Barcelona, Spanyol. Prof. Deby menjadi professor pertama dunia di bidang kedokteran anti aging.
Bertepatan dengan ulang tahun Prof. Deby kali ini, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) membuat gebrakan dalam hal ilmu kedokteran Anti-aging, yaitu dengan dibuatnya kesepakan (MOU) dengan WOCPM Indonesia. Tujuan dari MOU ini adalah untuk menjadikan untuk pusat anti-aging dunia sehingga berdampat baik pada perekenomian Indonesia itu sendiri. Penandatanganan MOU tersebut dilakukan di Vinski Tower oleh KetuaIDI, Dr. Daeng M Faqih, SH, MH dan presiden WOPCM Prof. Dr. Deby Vinski, MScAA, PhD.