Pertunjukan Teater Bunga Penutup Abad Sukses Suguhkan Penampilan yang Menarik

Rizky Mulyani diperbarui 18 Nov 2018, 12:00 WIB
Pertunjukan Bunga Penutup Abad untuk ketiga kalinya ini menjadi jawaban permintaan masyarakat untuk menggelar kembali pementasan yang dialihwahanakan dari novel Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa yang termasuk di seri novel Tetralogi Pulau Buru karya Pramoedya Ananta Toer.(Bambang E.Ros/Bintang.com)
Sekitar 3 jam, gelaran yang dimulai pukul 20.00 WIB per harinya ini disuguhkan penampilan menawan dari para pemainnya. Selain Reza Rahadian sebagai Minke, dan Chelsea Islan sebagai Annelies. Ada juga Lukman Sardi sebagai Jean Marais, serta Sabia Arifin sebagai May Marais.(Bambang E.Ros/Bintang.com)
Wajah baru Nyai Ontosoroh yang diperankan Marsha Timothy terlihat dalam pertunjukan tahun ini. Setelah 2 gelaran sebelumnya (Agustus 2016 di Jakarta, dan Maret 2017 di Bandung) karakternya dibawakan oleh Happy Salma, yang kali ini bertindak sebagai produser. (Bambang E.Ros/Bintang.com)
Bercerita tentang kehidupan Nyai Ontosoroh dan Minke setelah kepergian Annelies ke Belanda. Nyai Ontosoroh yang khawatir keadaan Annelies, mengutus pegawainya, Panji Darman atau Robert Jan Dapperste untuk menemani kemanapun Annelies pergi. (Bambang E.Ros/Bintang.com)
Kehidupan Annelies sejak berangkat dari Pelabuhan Surabaya dan dari berbagai kota tempat singgahnya kapal sampai ke Belanda dikabarkan melalui surat yang ditulis Panji dan dikirimkan pada Minke dan Nyai Ontosoroh. Surat demi surat membuka pintu nostalgia antara mereka. (Bambang E.Ros/Bintang.com)
Dalam beberapa adegan, terlihat sisi keromantisan Minke (Reza rahadian) yang selama dua hari pertunjukan memberi kecupan kepada Annelies (Chelsea Islan) baik ketika mereka berduaan, maupun ketika dihadapan Nyai Ontosoroh (Marsha Timothy). (Bambang E.Ros/Bintang.com)
Pementasan Bunga Penutup Abad kembali dipersembahan Titimangsa Foundation dan Bakti Budaya Djarum Foundation ini dengan disutradarai oleh Wawan Sofwan untuk ketiga kalinya, dan diperkuat oleh Deden Jalaludin Bulqini (Penata Multimedia), dan Ricky Lionardi (Penata Musik) (Bambang E.Ros/Bintang.com)