Fimela.com, Jakarta Ada banyak jenis minyak yang biasa digunakan dalam memasak, salah satunya adalah minyak canola. Minyak yang terbuat dari tanaman bernama rapeseed ini bisa dijadikan minyak goreng hingga dressing makanan seperti salad atau lainnya.
Dilansir dari Live Science, minyak canola memiliki kandungan lemak tak jenuh tunggal yang relatif tinggi yaitu sebesar 62 persen, namun juga merupakan sumber lemak tak jenuh ganda yang baik, yaitu sekitar 32 persen.
Meski begitu, minyak canola memiliki lemak jenuh paling rendah jika dibanding minyak goreng, dan canola mengandung lemak omega-3 nabati yang baik. Inilah mengapa, minyak canola dianggap minyak yang lebih baik dari minyak goreng.
Sebuah penelitian tahun 2013 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrition Reviews menemukan bahwa ketika orang menggunakan minyak kanola untuk menggantikan lemak jenuh dalam makanan mereka, ternyata dapat membantu mengurangi kadar kolesterol total. Kolesterol jahat (LDL) juga menurun sehingga mengurangi risiko penyakit jantung.
Meski begitu, akan lebih baik jika penggunaannya tidak berlebihan dan sering karena efeknya tak akan jauh berbeda dengan minyak goreng kelapa sawit biasa.