Fimela.com, Jakarta Pernah membaca perdebatan menentukan siapa yang terhebat antara ibu pekerja atau ibu rumah tangga? Perdebatan yang kadang membuat nyeri dan sakit hati. Perdebatan yang sering berujung saling merendahkan dan menganggap pilihannya adalah terbaik.
Atau yang paling sering terjadi saat terjadi kasus pelecehan seksual, coba baca komentar saat korban mengungkap pelecehan yang dialaminya. Seberapa banyak perempuan yang mendukung korban dan berapa banyak yang justru menyalahkan korban. Dan kembali lihat siapa yang paling kencang berteriak menyalahkan korban, bukan pria tapi perempuan yang seharusnya paling kencang untuk berteriak membela korban.
Belum selesai dengan kasus pelecehan seksual. Perempuan kembali diributkan dengan perdebatan pilihan hidup perempuan lainnya. Memilij melanjutkan studi atau menikah dan kemudian membangun keluarganya. Well, perdebatan tentang siapa yang paling baik di antara perempuan memang menyeramkan. Saling serang dan menjatuhkan. Katanya membela emansipasi wanita tapi kok saling menyerang dan meremehkan pilihan yang lain.
Emansipasi adalah membebaskan pilihan. Membebaskan diri sendiri misalnya dalam hal mengambil keputusan, tentang keputusan untuk menikah, memiliki anak atau tidak, membangun rumah tangga. Memilih untuk memberi ASI atau Susu Formula, menjadi ibu pekerja atau ibu rumah tangga. Membebaskan diri dari aturan gender, seperti perempuan hanya bertugas pada masalah domestik saja dan yang tidak kalah penting mampu menerapkan tubuh kita adalah otoritas kita.
Emansipasi adalah pilihan setiap perempuan. Hargai pilihannya dengan tidak menganggap remeh pilihannya. Tunjukkan emansipasi perempuan dengan membebaskan pilihan perempuan lain, karena perempuan hebat tidak akan meremehkan pilihan perempuan lain.
Selamat hari ini, Sahabat Fimela.