Pertimbangkan 5 Hal Ini Sebelum Resign dengan Gaji Sama atau Lebih Kecil

Novi Nadya diperbarui 09 Nov 2018, 20:00 WIB

Jakarta Banyak faktor seseorang memutuskan untuk resign. Terpopuler adalah mendapat tawaran kompensasi yang jauh lebih tinggi dari tempat kerja sebelumnya. 

Ternyata boleh saja menerima gaji yang sama dengan tempat kerja sekarang atau lebih kecil dengan beberapa alasan. Konsultan Karier sekaligus Founder Ahmada Consulting Softskills Training Provider Rima Olivia menjelaskan beberapa faktornya.

Lokasi & waktu tempuh

Banyak para pekerja memutuskan untuk mencari lokasi kantor yang lebih dekat dengan tempat tinggal meski mendapat kompensasi yang hampir sama bahkan lebih rendah dari tempat kerja sebelumnya. "Hal itu dapat dimaklumi, karena mereka tidak mengalami stres lagi. Misalnya bagi yang bekerja di Jakarta, nggak kena macet, 3 in 1, bangun jam 5 pagi kejar bus atau berdesak-desakkan naik commuter line," jelas Rima.

Tantangan dan Eksplorasi

Para pekerja yang memutuskan resign tanpa mempermasalah gaji dikategorikan karena menyukai pekerjaan yang dipilih dan meninggalkan pekerjaan karena alasan kuat. "Menurut HR Expert Dave Ulrich tujuan bekerja bukan selalu berbentuk finansial. Meski banyak artikel yang merujuk jika patokan kenaikan gaji saat pindah kerja adalah 30% tapi selama gaji yang diterima masih bisa memenuhi semua kebutuhan dasarnya, rasanya patokan tersebut sah saja jika diabaikan," lanjut Rima.

Biasanya alasan lain kepindahan karena di tempat bekerja sekarang tidak ada perkembangan dan tantangan. Mereka ingin bekerja dan belajar pada orang-orang yang kompeten di bidangnya. Terlebih dapat mengeksplorasi kemampuan dan bisa menunjukkan pekerjaannya pada orang banyak.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Tuntutan Lifestyle

Kesimpulan. (Sumber foto: unsplash.com)

Tuntutan Lifestyle

Mendapat gaji dan fasilitas lengkap ternyata tidak cukup jadi faktor penahan seseorang dalam sebuah perusahaan. Apalagi pekerja dituntut mempunyai pergaulan dan gaya hidup hedonisme. Bisa-bisa gaji yang didapat hanya untuk memenuhi biaya hidup hura-hura demi tuntutan pekerjaan semata.

Politik Kantor

Sebenarnya tidak ada yang bisa menghindari politik kantor karena pada dasarnya memang seperti hukum alam untuk mengeliminasi. "Tapi bagi orang yang tidak kuat dalam persaingan sengit apalagi tidak sehat, mereka pasti mundur dan mencari pekerjaan dengan politik kantor yang lebih adem," lanjut Rima.

Lebih Berkah

Dalam alasan ini faktor religi mengambil kendali. Contohnya para pekerja di bank konvensional yang mempunyai alasan religius untuk pindah ke bank syariah karena alasan riba.

"Memang mereka punya hak dan alasan sendiri. Mereka juga menerima konsekuensi jika bekerja di bank syariah pasti mendapat gaji yang lebih rendah tapi lebih berkah," pungkas Rima.