Jakarta Meski sudah eksis dan berjaya lintas zaman, The Papandayan Hotel di pusat kota Bandung tidak terkesan old sama sekali. Bisa jadi karena berdesain klasik yang tetap timeless dan justru semakin terasa mewah serta berkelas. Selain itu, The Papandayan Hotel juga merampungkan renovasi total pada tahun 2010.
Area lobi dengan nuansa cokelat, beige, dan gold yang hangat sudah memberikan sebuah statement. Begitu juga sejauh mata memandang saat kami berjalan dari halaman parkir yang terletak di belakang bangunan hotel, mulai dari taman yang lebih menyerupai hutan tropis, serta dua tangga raksasa yang membuat hotel ini bak istana.
Tak sabar juga untuk merasakan ambience kamar yang akan melengkapi pengalaman staycation di hotel yang dikenal dengan event The Papandayan Jazz Fest-nya. Kami mendapat kamar The Classic, saat menyusuri lorongnya, dibuat kagum dengan pemilihan lampu gantung dan motif karpet yang membangun suasana klasik itu sendiri.
Romantis nan Klasik
Mewah, klasik, dan romantis langsung terserap saat melihat desain kamar. Apalagi ada tambahan warna olive green yang menjadi pilihan furnitur pada sofa, backdrop tempat tidur, dan wallpaper.
Permainan cahaya yang temaram juga menambah kesan romance. Seolah lupa bahwa sedang bermalam di tengah kota Paris Van Java. Makin lupa, saat membuka jendela besar, view yang didapat adalah hutan dengan air terjun artifisial yang indah.
Jika terpaksa harus menyelesaikan pekerjaan, meja kerja yang menjadi properti kamar juga tetap memberikan perasaan calming. Setelah itu manjakan diri dengan berendam di bathtub sambil menonton televisi karena partisi terbuat dari kaca. Super-nyaman!
Kualitas beristirahat pun ditunjang dengan double bed ukuran besar. Rasanya muat untuk tiga orang dewasa atau orangtua dengan dua anak kecil. Ranjang yang membuat malas beranjak tapi melewatkan sarapan juga bukan jadi pilihan tepat.
'Suaka' di Tengah Kota
Sarapan di hotel bintang lima tentu sudah siap dimanjakan dengan berbagai variasi hidangan. Sebelum tergoda dengan kelezatan semua sajian, meja makan dengan pemandangan Tropical Garden menjadi salah satu spot terbaik di Pago Restaurant.
Dari sekian banyak menu, berikut beberapa rekomendasi kami. Ayam dengan bumbu peking garing di luar dan lembut di dalam yang disantap bersama nasi. Pilihan dimsum, pastry (croissant-nya juara), dan jangan lupa jajal berbagai camilan tradisionalnya.
Bagi anak-anak pasti akan menyukai cotton candy dan popcorn yang ada di bagian luar restoran. Apalagi setelahnya bisa mengajak berenang di pool yang cukup luas dan tersedia area untuk anak-anak.
Puas mengisi perut, saatnya bermain di 'hutan' yang semalam hanya kami lewati. Seperti berbeda zona, saat memasukinya kesejukan langsung terasa. Pepohonan tropis yang menjulang tinggi seolah membuat kami berada di suaka yang memberikan kedamaian dan melupakan kepenatan.
Beberapa orang terlihat membuka laptop, ada yang melihat burung-burung, dan menikmati gemericik air terjun artifisial di taman. Tapi berdiam diri tanpa melakukan apa-apa di taman ini sudah jadi relaksasi.
The Papandayan Jazz Fest
Jangan lupa mengabadikan momen 'suaka' di tengah kota sebagai kenangan yang mengingatkan untuk selalu kembali bermalam lagi. Fasilitas lain yang menjadi favorit adalah sauna, jacuzzi, serta beberapa resto dan kafe yang sudah populer.
Perlu diketahui, karena lokasi parkir yang berada di belakang hotel, sebaiknya barang bawaan di-drop terlebih dulu di lobi. Sebab, akses dari parkir ke lobi harus dilewati dengan jalan kaki.