Fimela.com, Jakarta Dry shampoo belakangan ini menjadi sangat populer. Meskipun begitu, keberadaannya sudah ada sejak era 60-an hingga awal 1970. Dry shampoo, menjadi populer karena sangat berguna untuk membuat rambut tidak terlihat lepek.
Dry shampoo, berbeda-beda setiap produknya, terbuat dari berbagai formula. Ada yang bahan utamanya tepung tapioka, ada juga yang berbahan silika.
Keduanya akan menyerap minyak berlebih yang ada di kulit kepala, sehingga rambut tidak menjadi lepek meski belum keramas. Selain itu, dry shampoo juga bisa menambah volume rambut.
Namun, kadang masih saja banyak kesalahan yang dilakukan saat menggunakan dry shampoo. Alih-alih membuat rambut tidak lepek, rambut menjadi terasa berminyak dan kulit kepala berketombe. Agar tidak lagi dilakukan, apa saja kesalahan saat menggunakan dry shampoo?
Menggunakan dry shampoo saat rambut basah
Meskipun sebagian besar perempuan tahu dry shampoo digunakan pada saat rambut kering, namun ternyata banyak perempuan yang menggunakannya pada saat rambut dalam keadaan basah atau juga lembab.
Menggunakan dry shampoo pada saat rambut dalam keadaan basah tidak akan memberikan efek yang lebih baik.
Memakainya setiap hari
Jika sampo biasa dapat digunakan setiap hari, dry shampoo tidak bisa terlalu sering diaplikasikan. Karena, tulis Huffington Post, dry shampoo akan menempel pada kulit kepala dan menyumbat pori-pori. Sehingga akan menimbulkan ketombe. Lebih parahnya lagi, tersumbatnya pori-pori kulit kepala juga bbisa memunculkan jerawat.