Fimela.com, Jakarta Apa yang dicari dalam sebuah kolaborasi? Tentunya bukan semata demi popularitas ataupun materi, melainkan untuk mencari sesuatu yang baru dan menarik bagi kedua belah pihak. Hal ini dilakukan oleh dua musisi tanah air, Raisa dan Dipha Barus.
***
Belum lama ini keduanya merilis sebuah karya kolaboratif berjudul My Kind of Crazy. Lagu yang mereka racik memiliki taste RnB, pop, lo-fi dan elektronik yang dirancang sedemikian rupa. Hasilnya, telinga pendengar dimanjakan dengan sentuhan musik yang segar.
Namun sebelum benar-benar mendengarkan lagu hasil karya mereka, mungkin banyak yang tak menduga datangnya kolaborasi ini. Kita tahu bagaimana Raisa dan Dipha cukup nyaman berada di zona genrenya masing-masing. Namun justru di situ letak sisi uniknya.
Selama ini para penikmat musik telah familiar dengan lagu-lagu Raisa yang diaransemen secara akustik, orkestra ataupun full band. Lewat My Kind of Crazy, Raisa mencoba memacu dirinya lebih jauh lagi, menyentuh sisi yang selama ini belum terjamah.
"Kolaborasi sama Dipha ini awalnya mungkin lebih dipicu sama apa lagi ya yang bisa gue lakuin. Kemarin kan udah 3 album, udah lumayan 7-8 tahun di industri, trus apa yang kira-kira out of my comfort zone. Karena itu kesempatan kita untuk belajar lagi," tutur Raisa dalam sesi wawancara dengan Fimela.com belum lama ini.
Tak sampai di sini saja, kolaborasi Raisa dan Dipha Barus ini ternyata juga menjadi pilot project dari rencana keduanya di masa depan. Yang pasti, saat ini mereka tengah menyiapkan beberapa rencana yang mungkin bisa lebih tak terduga dari yang selama ini diketahui publik.
Di sesi ini keduanya juga memberi sedikit bocoran tentang proses di balik layar single mereka tersebut. Salah satunya tentang rahasia untuk membangkitkan mood Raisa dan Dipha Barus ketika rekaman. Simak obrolan Fimela.com dengan dua musisi berbakat ini.
Antara zona nyaman dan tidak nyaman
Jalur musik yang berbeda rupanya tak membuat Raisa dan Dipha Barus kesulitan dalam berkolaborasi. Mereka ternyata memiliki visi dan referensi yang kurang lebih sama dalam bermusik.
Karenanya My Kind of Crazy berhasil tercipta dalam proses yang relatif cepat. Namun cepat tak lantas mengesampingkan kualitas.
Apa yang memicu Raisa untuk membuat lagu seperti My Kind of Crazy?
Raisa: Ide awalnya mungkin lebih dipicu sama apa lagi ya yang bisa gue lakuin. Kemarin kan udah 3 album, udah lumayan 7-8 tahun di industri, trus apa yang kira-kira out of my comfort zone. Karena itu kan yang bikin kita belajar lagi, belajar dari orang-orang atau tempat-tempat yang kita nggak biasa di situ. Akhirnya mikir coba deh, kolaborasi sama Dipha.
Seberapa jauh sih Raisa keluar dari zona nyaman di lagu ini?
Raisa: Awalnya kupikir akan so out of my comfort zone, kayak yang aku mau. Tapi pas ketemu dan aku nyanyiin semua natural gitu. Jadi nggak kerasa kayak out of my comfort zone, kayak sesuatu yang udah ada di aku cuma belum sempat dikeluarkan aja, jadi nggak terkesan maksain gitu.
Kenapa Dipha adalah orang yang tepat?
Raisa: Kebetulan kita udah kenal lama, trus makin ke sini aku ngedenger karya-karya Dipha makin suka banget, dan diputer di playlist. Ya, kayanya gue bisa deh bikin yang kayak gini.
Adjustment yang dilakukan sejauh mana dalam rangka kolaborasi ini?
Dipha: Sebelum workshop gitu emang ada ketemu untuk nyamain common ground-nya. Trus kita baru tahu kalo ternyata referensinya banyak yang sama. Kayak suka 90s RnB, jadi nggak susah buat nyamainnya.
Eksperimennya seperti apa?
Dipha: Sebenernya setiap music, sub-genre, dan beats udah kita coba, macem-macem sih. Kalo yang My Kind of Crazy ini Yaya yang bikin liriknya, gue bikin musiknya. Gue belum pernah punya lagu kaya gini, dan Yaya juga belum pernah, jadi ini kolaborasi yang seru sih.
Raisa: Kesulitannya nggak ada sih, gue jadi belajar dengan sound-sound yang baru yang jarang gue pake. Jadi kayanya semakin referensi sound Dipha beda jadi makin seru, karena mencoba sesuatu yang baru.
Yang ingin disampaikan melalui lirik My Kind of Crazy?
Raisa: Sebenarnya nggak ada pesan yang kayak gimana banget. Jadi pengen lagunya easy listening, tentang perasaan jatuh cinta yang berbunga-bunga. Aku pengen bikin lirik yang orang bisa ngartiinnya dan nempatin lagunya berbeda-beda sih. Jadi My Kind of Crazy-nya aku sama orang lain mungkin nggak sama, tapi itu yang aku pengen.
Keseruan dan arah tujuan
Sebagai project pertama kali, Raisa merasa nyaman dengan kolaborasinya dengan Dipha Barus. Keduanya menemukan titik temu yang membuat mereka sama-sama berkembang dari sisi musik. Namun ke mana tujuan mereka sebenarnya?
Udah berkolaborasi dengan beberapa penyanyi perempuan, apa yang spesial dari Raisa?
Dipha: Serunya karena di studio tuh kayak nggak kerasa kerja banget. Gue nggak menyangka akan seseru ini. Dan mau ngapain aja kayak interview, workshop atau recording kayanya seru aja sih.
Keseruan di balik layar?
Raisa: Kita free flow rujak dengan bumbu yang berbeda-beda sih. Jadi dia salah satu yang pertama tau. Waktu itu aku dateng dengan kondisi yang agak lemes gitu kan. Trus kita sama-sama suka makan rujak, dan cobain beberapa bumbu sampe bumbu siomay gitu.
Rencana dan tujuan ke depan seperti apa?
Raisa: Tentunya kita nggak pengen sampe di sini aja, kayak satu lagu ini aja. Ini salah satunya, jadi awalnya kita ngerjain buat kita sendiri dulu. Nanti-nantinya kita ada project lagi, kita akan memproduce yang bukan buat kita.
Raisa kan sebentar lagi konser, apakah Dipha terlibat?
Raisa: Pastinya kita bawain lagu kolaborasi kita di sana. Jadi nanti ada segmen khusus sama Dipha, kayak dia rearansemen beberapa lagu aku. Pokoknya seru deh.
Konser idaman menurut Raisa?
Raisa: Apa ya? Mungkin yang bisa santai, dari segi musik pastinya maksimal, penonton bisa nyanyi bareng. Bisa ngobrol dengan penonton dengan visual yang bagus, yang pasti pesan-pesan lagunya bisa nyampe.
Apa satu hal yang kalian kagumi dari satu sama lain?
Dipha Barus: Kalo gue sih Yaya itu dia kayak ngasih 100% kalo misalnya buat karya, jadi kayanya bisa lebih nyambung.
Raisa: Kalo aku sama sih, kayak semangatnya Dipha buat bermusik tuh berlipat-lipat kali dari gue, dia hebat banget. Jadi semangatnya tuh nularin orang yang kerja di sekitarnya, jadi kerja sama dia tuh enak banget.