Fimela.com, Jakarta Sekitar sepuluh tahun lalu, seorang talenta baru muncul menghiasi industri musik Indonesia. Lewat single berjudul Terima Kasih Cinta, Afgansyah Reza kini menjelma sebagai salah satu solois dengan reputasi yang bisa dipertanggungjawabkan.
***
Satu dekade berselang, Afgan telah melewati fase roller-coaster di dunia tarik suara. Perjalanannya tak selalu mulus, berbagai tantangan sempat ia hadapi terutama di tahun-tahun pertama meniti karier.
Dengan ketekunan serta bakat yang dimiliki, karya-karya Afgan konsisten mendapat rapor baik dari penikmat musik. Sederet penghargaan yang telah diraih Afgan mungkin jadi indikator paling mudah untuk mengakui kesuksesannya.
Namun segala keberhasilan, serta puja-puji yang diraihnya tak membuatnya lupa siapa dirinya. Kembali mengenang masa awal perjuangannya sebagai penyanyi, Afgan mencoba membandingkannya dengan kondisi sekarang.
"Beda banget sih. Orangnya sama, secara personality gua masih orang yang sama. Gua bersyukur tidak menjadi orang yg besar kepala atau sombong dengan kesuksesan. Gua masih punya rasa nggak percaya diri, gua masih punya rasa insecurity, masih punya rasa takut, itu semua masih ada. Di dalemnya sih masih Afgan yang dulu," tutur Afgan.
Perayaan usia berkarya 10 tahun, penyanyi kelahiran Jakarta 29 tahun lalu ini pun menyiapkan sajian konser spesial 1 dekade. Negeri Jiran, Malaysia akan menjadi saksi kematangan musik Afgan selama ini.
Ada alasan tersendiri kenapa Kuala Lumpur menjadi destinasi pertama Afgan dengan konser 1 Dekade-nya. Di sesi ini pelantun Sadis ini juga membocorkan beberapa kejutan yang akan dihadirkan. Simak penuturan Afgan selengkapnya berikut iini.
Manifestasi 1 dekade
Jam terbang tidak hanya esensial bagi para atlet atau pilot, tapi juga bagi para musisi. Afgan contohnya, yang telah belajar banyak hal dari pengalaman selama ini.
Semua yang dilewati akhirnya membentuk Afgan yang sekarang. Hal itu coba ia manifestasikan melalui sebuah konser spesial yang datang sebentar lagi.
Konsep konser Afgan nanti seperti apa?
Jadi namanya konser Dekade. Kenapa dekade, karena tahun ini menandai 10 tahun saya di industri musik, jadi saya bikin celebration buat para untuk fans yang dukung karier saya dari awal, 10 tahun kan bukan waktu yang cepet ya. Kenapa pilih Kuala Lumpur yang jadi tempat pertama konser Dekade?Kenapa di KL, karena tadinya mau bikin di Jakarta tapi ada Asian Games, jadi banyak hambatan. Dan kita putusin reschedule buat bikin di KL dulu, karena fans di sana juga mendukung banget. Setelah itu baru di Jakarta.
Apa aja kendalanya untuk di Jakarta?
Venue kan juga dipakai. GBK kan dipakai Asian Games. Sponsorship juga lari ke Asian Games. Mungkin belum saatnya juga kali kita bikin di bulan itu, jadi dari pada saya paksain takut nggak maksimal jadi mending di KL.
Kapan rencana konser Dekade di Indonesia?
Rencana sih Februari, sebelum pilkada. Tahun depan. Walau tahun depan udah 11 tahun tapi namanya tetap konser Dekade Jakarta.
Apa yang menjadi daya tarik terkuat di konser Dekade ini?
Yang ini dari segi musik, stage, yang pasti semuanya pengennya beda. Tapi Pesannya saya ingin lebih mengajak penonton lebih mengenal saya sebagai manusia biasa. Bukan cuma pop star, penyanyi, artis. Jadi Banyak hal yang mau saya sampaikan yang sebelumnya nggak pernah saya sampaikan. Hal-hal personal yang saya simpan 10 tahun ini. Di konser ini saya maunya lebih personel aja, biar fans kenal saya lebih dalam. Bukan cuma lagunya tapi juga human being. Story telling iya, kan nggak mudah ya sharing pengalaman nggak enak.
Kan nggak mudah sharing pengalaman nggak enak, itu jarang ya. Saya pikir sudah 10 tahun saatnya penggemar tahu siapa saya. Cukup berat sebenernya mengingat-ingat lagi tapi semoga bisa memberi kekuatan ke orang-orang yang pernah alami itu.
Ngerasa sudah saatnya orang tau siapa Afgan sebenarnya?
Sudah saatnya sih. Aku ingin yang nonton bisa membawa value ketika mereka balik. Ketika mereka selesai nonton ada valuenya. Semoga bisa mengubah hidup mereka. Yang tadinya lagi alami masalah sulit bisa menemukan titik terang.
Ada materi baru yang ditawarkan di konser nanti?
Lagu nggak. Cuma Saya mau kasih tau selama 10 tahun ngalamin ini, ini, ini. Yang tadinya Lo semua tadinya nggak tau tapi di konser ini mau di share supaya mereka juga tahu itu bagian dari karier saya selama ini.
Apa misalnya?
Ya saya nggak bisa ngasih tahu ya mas, yang pasti 10 tahun kan nggak happy terus ya. Banyak up and down. Banyak momen-momen gelap sebagaimana manusia biasanya, dan saya melewati semua itu di public eye, disorot semua orang, saya nggak punya privasi. Cukup berat 10 tahun saya lalui ini.
Apakah ada kolaborasi khusus?
Saya gandeng vokal grup namanya Ruffedge, legenda malaysia yang udah lama vakum dan tahun ini mereka comeback di konser saya ini. Saya sih merasa terhormat bisa nerkolaborasi dengan musisi malaysia yang legend dan jadi bintang tamu. Sisanya sih saya dan band saya. Jadi kita bener-bener naikin performance kita.
Berapa lagu yang akan dibawakan nanti?
23 lagu, 2,5 jam. Karena saya tiap konser nggak mau lebih dari itu takutnya penonton bosen. Saya maunya show dinamic menghibur dan euforianya terasa.
Antusiasme disana sampai saat ini seperti apa?
Kita sudah jual 2000 tiket. Kapasitas 2500. Jadi Tinggal dikit lagi. Biasanya orang kan kalau beli tiket di hari H Semoga di hari H bisa sold out semua. Karena harga Tiket lumayan mahal. Tadinya worry tapi alhamdulilah berhasil 2000. Persiapannya udah dari agustus. Sudah 3 bulan. Persiapan terlama. Saya mau serius ga cuma nyanyi doang. Production, saya, dan kru konser maksimal.
Beda panggung di Malaysia dulu dan sekarang?
Panggung, musik pasti ga ada yang sama. Semua pasti baru. Tim juga saya bawa dari jakarta 30 sampai 40 orang.
Pahit manis 1 dekade
Perjalanan tak lepas dari belokan, tanjakan dan jalur cepat bebas hambatan. Mungkin di usia 10 tahun berkarya jalan Afgan masih panjang ke depan.
Namun setidaknya ia telah punya bekal dan pengalaman yang cukup sebagai modal untuk melangkah lagi ke depan.
Momen terberat selama 10 tahun berkarier?
Pokoknya momen paling berat adalah ketika saya merasa nggak bisa nyanyi lagi, ada momen-momen itu. Setiap saya tampil tuh saya shaking, itu dinamain anxiety ya. Itu muncul ketika saya di hadapan orang-orang banyak, tapi kalau sudah kontrak kan harus kerja dan dengan perasaan anxiety itu kan cukup berat.
Kapan itu kejadiannya?
Umur 24 sampai 27 tahun itu paling berat dan Sekarang sudah dilewati dan itu yang mau saya share. Karena banyak yang taunya saya sukses, tapi nggak tau apa yang saya lewati selama 10 tahun. Dibalik semua itu ada pengalaman berat juga.
Akhirnya bisa ngelewatin momen berat itu, apa rahasianya?Kalau saya sih karena Allah pasti. tadinya saya ibadahnya nggak rajin shalat, sejak mulai punya hubungan dengan pencipta saya, saya jadi bisa mengonrtol semua itu. Hidup saya lebih rapi, tadinya histeris gimana, sekarang mulai tahu lah maunya seperti apa.
Perbedaan Afgan dari tahun pertama dan tahun ke-10?
Beda banget sih. Orangnya sama, secara personality gua masih orang yg sama. Gua bersyukur tidak menjadi orang yg besar kepala atau sombong dgn kesuksesan. Gua masih punya rasa nggak percaya diri, gua masih punya rasa insecurity, masih punya rasa takut, itu semua masih ada. Didalemnya sih masih Afgan yg dulu. Cuma kalo secara gua nyanyi, performance gua, semuanya tuh involve. Jadi perbedaannya mungkin Afgan yg sekarang lebih sesuai dengan diri gua, apa yg gua nyanyiin semuanya sesuai. Apa yg gua pake itu ciri khas gua. Dulu mungkin gua masih cari jati diri, sekarang gua udah lebih mengenali diri gua sendiri.
Dari sisi penampilan, ada yang berubah?
Dari sikap lebih dewasa, penampilan mah jauh banget ya, gak bisa gaya. Dulu kacamata juga cuma satu gak ganti-ganti. Pakai baju juga gak pernah casual slalu rapi. Nggak ada spesifik ngikutin fashion orang, tapi banyak yang menginspirasi.
Sulitnya menjadi seorang Afgan?
Mungkin gak gampang sih orang seperti gua. Gua bukan rendah hati, tapi rendah diri, dari sekolah emang anak yg gak banyak teman, ya masa kecil gua gua ngalamin banyak tantangan. Jadi susah lah untuk bisa mencapai karier 10 tahun, apalagi harus tampil di depan banyak orang. Menurut gua sih gua cukup bangga dgn diri gua sekarang. Banyak improvment di diri gua.
Ambisi di usia 10 tahun berkarya?
Masih. Gua ingin bikin album bahasa Inggris. Gua merasa bisa memberikan sesuatu secara vokal dgn berbeda saat bernyanyi lagu bahasa inggris dan mungkin rilisnya di luar negeri. Itu sih.