Benarkah menyikat permukaan kulit tubuh sebelum mandi setiap hari bisa menjadi detoks?

Vinsensia Dianawanti diperbarui 30 Okt 2018, 15:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Mandi memang sudah menjadi rutinitas kebersihan diri. Namun bagaimana dengan menyikat kulit? Dikutip dari Goop.com pada Senin (29/10/2018) kebiasaan menyikat kulit bisa mengatasi beragam masalah kulit. Karena kebiasaan ini menjadi detoks kulit.

Menyikat kulit tentu harus dilakukan dengan alat khusus dan disikat secara lembut agar kulit tidak iritasi. Menyikat kulit satu hingga dua kali sehari sebelum mandi dengan sikat lembut akan membuat kulit lebih kencang.

Namun lebih dari itu, menyikat kulit juga mampu menghilangkan sel kulit mati yang menumpuk sehingga kulit terlihat lebih cerah. Bahkan manfaat dari menyikat kulit juga berdampak pada sistem limfatik yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan mengangkutkan beragam kotoran dalam darah. Itu sebabnya, menyikat kulit dapat menyegarkan kulit.

Sikat yang digunakan memiliki bulu yang lembut dengan tongkat panjang. Ini memungkinkan untuk menjangkau tempat-tempat yang sulit. Seperti di punggung.

Kebanyakan ahli merekomendasikan untuk menyikat kulit pada pagi hari daripada malam hari. Ini berkaitan dengan kualitas energi yang dihasilkan setelah menyikat kulit.

 

2 dari 2 halaman

Cara menyikat kulit yang tepat

Ilustrasi mandi. Sumber foto: pexels.com/Bruce Mars.

Menyikat kulit dapat dilakukan sebelum mandi dengan menggunakan minyak esensial. Namun jika tidak memiliki minyak esensial, harus langsung oleskan minyak atau lotion pada bagian yang disingkat untuk mencegah peradangan setelah disikat. Efek menyikat kulit akan terasa lebih maksimal jika dilanjutkan dengan sauna.

Proses menyikat kulit bisa dimulai dari kaki, kemudian ke bagian atas menuju jantung. Gunakan pola menyikat melingkar dan tidak menekan terlalu keras. Menyikat kulit bisa dilakukan setidaknya tiga hingga lima menit. Jika dilakukan secara rutin akan meningkatkan sirkulasi darah dan menstimulasi pemudaran selulit.