Debut Everlane rilis koleksi dari plastik dan botol bekas

Vinsensia Dianawanti diperbarui 30 Okt 2018, 08:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Isu peduli lingkungan di dunia fashion sedang menjadi tren. Berbagai merek fashion dunia berlomba-lomba membuat koleksi yang berlandaskan keberlanjutan. Salah satunya Everlane yang melakukan upaya sadar lingkungan dalam koleksinya.

Pekan lalu, Everlane mengumumkan bahwa koleksinya tidak lagi menggunakan plastik baru dan rantai pada 2021. Sebagai gantinya, Everlane akan menggunakan botol plastik daur ulang sebagai koleksi terbarunya. Koleksi yang terbuat dari plastik bekas inipun dinamai ReNew.

"Plastik menghancurkan planet kita dan hanya ada satu solusi. Berhenti membuat plastik dan perbarui yang sudah ada. Perusahaan harus memimpin dan setiap perusaah yang belum membuat komitmen ini secara aktif tidak memperbaiki lingkungan kita," ujar CEO dan Pendiri Everlane, Michael Presyman.

Untuk edisi pertama, ReNew merilis koleksi mantel untuk pria dan wanita. Ditambah sweater bulu dan parka yanng terbuat dari tiga juta botol plastik daur ulang. Sweater bulu dombanya sendiri dibanderol dengan harga 55 dollar Amerika atau sekitar Rp 825 ribu. Sementara mantel panjang dibanderol dengan harga Rp 175 ribu atau sekitar Rp 2,6 juta.

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Bebas limbah plastik dalam 5 tahun

Everlane akan terus merilis koleksi ReNew dengan beragam edisi. Dalam lima tahun, Everlane akan menggunakan 100 juta botol plastik untuk didaur ulang menjadi produk fashion.

Tak hanya merilis produk dari plastik bekas, Everlane juga mengganti plastik pengemasan produk dengan plastik daur ulang yang digunakan konsumen. Sehingga Everlane tidak akan lagi menggunakan plastik baru dalam pengiriman dan pengemasan produknya. Pada 2019, semua produk akan dikirimkan dalam polybag yang bisa diperbaharui. Hingga akhirnya perusahaan akan 100 persen mengurangi limbah plastik pada 2021.

Koleksi ReNew bukan koleksi pertama Everlane yang menggunakan produk daur ulang. Everlane pernah mengeluarkan denim yang dibuat di Saitex. Produknya menggunakan energi alternatif dan menggantinya dengan produk sampingan.

Kemudian Everlane juga merilis koleksi Clean Silk yang ramah lingkungan. Ini juga menjadi upaya Everlane untuk menumbuhkan pertanian regeneratif sutera. Dari proses pewarnaan hingga pencucian produk, Everlane menggunakan air daur ulang dan energi yang terbarukan.