Alasan Aurelie Moeremans main sinetron lagi setelah eksis di film

Rivan Yuristiawan diperbarui 27 Okt 2018, 06:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Belakangan ini Aurelie Moeremans termasuk salah satu artis muda berbakat yang laris bermain di berbagai judul film. Film seperti Partikelir, Kuntilanak, El dan Menunggu Pagi seolah mengukuhkan bakat wanita wanita 25 tahun itu sebagai salah satu aktis terlaris industri perfilman.

Namun kekasih Marcello Tahitoe itu memilih memutar arah dengan bermain sinetron. Aurelie Moeremans kembali terlibat dalam sebuah produksi sinetron kejar tayang, profesi yang sempat ia tekuni beberapa tahun lalu saat mulai merintis karier keartisannya. Ia bermain di sinetron Saat Hati Telah Memilih produksi MNC Pictures yang juga dibintangi Ricky Harun dan Ali Syakieb.

What's On Fimela
Media visit pemain film Menunggu Pagi (Adrian Putra/Fimela.com)

Apa alasan Aurelie kembali ke dunia sinetron?  Selain mengobati rasa rindu, alasan lain Aurelie Moeremans untuk menerima tawaran sinetron striping dan mengesampingkan sementara tawaran film yang terus berdatangan adalah cerita. Sinetron Saat Hati Telah Memilih sendiri diangkat novel populer karya Mira W.

Saat pertama kali ditawarkan, perempuan cantik berdarah Belgia itu mengaku langsung tertarik untuk ikut terlibat. "Iya karena dari novel mbak Mira W dan bagus ceritanya. Begitu ditawarin, ketemu sama orang PH (Production House), dikasih sinopsis dan aku suka, ya udah aku terima," jelas Aurelie Moeremans di kawasan Depok, Jawa Barat, Kamis (25/10) kemarin.

Aurelie Moeremans (Foto: Bambang E. Ros/Bintang.com)

Dalam sinetron Saat Hati Telah Memilih ini, Aurelie Moeremans berperan sebagai Riri, seorang mahasiswi jurusan kedokteran yang hidupnya berubah setelah bertemu dengan Andi (Ricky Harun) yang mengidap penyakit jantung. Kedekatan mereka berdua nyatanya mendapat penolakan dari keluarga Andi yang coba memisahkan mereka.

Selain Aurelie Moeremans dan Ricky Harun, sinetron yang tayang setiap hari mulai pukul 17.45 WIB ini juga turut diramaikan oleh Ali Syakieb, Ira Wibowo, dan Indah Permatasari.