Fimela.com, Jakarta Seorang perempuan kadang bisa begitu "murah hati". Pria yang pernah menyakitinya bisa diterima kembali dengan tangan terbuka. Kadang karena alasan sudah telanjur cinta, kita rela memberi kesempatan kedua.
Tapi ada hal-hal yang perlu kita waspadai saat menerima kembali pria yang pernah bikin sakit hati. Jangan sampai kesalahan yang telah lalu terulang kembali. Kita juga nggak mau kan dia membuat kita sakit hati untuk kedua kalinya lagi?
1. Hati-hati dia akan mengulang kesalahan yang sama
Ini sangat perlu kita waspadai. Perlu sangat berhati-hati. Karena sebelumnya kita sudah pernah hancur lebur karena kesalahan yang dilakukannya, maka kini kita harus lebih jeli dengan sikap perilakunya. Buat komitmen dari awal bahwa kesalahan yang telah lalu tak akan terulang lagi untuk mengantisipasi risiko terulangnya kesalahan yang sama.
2. Perubahan dalam berkomunikasi
Ada rasa percaya yang luntur. Ada sikap yang berubah. Cara berkomunikasi pun jadi tak sama lagi. Perubahan ini juga perlu kita waspadai. Jika memang ingin membuka lembaran baru untuk hubungan yang lebih baik, cara berkomunikasi juga perlu dikompromikan.
3. Pandangan negatif orang lain
Teman atau sahabat kita mungkin akan ikutan nyinyir atau malah menggosipkan kita. Kita mungkin dianggap "bodoh" karena mau menerima kembali seseorang yang pernah melukai kita. Pandangan negatif yang ditujukan pada kita ini bisa begitu menyakitkan. Tapi bagaimana pun ketika kita sudah mengambil sebuah keputusan, kita harus bisa menerima segala risiko dan konsekuensinya.
4. Munculnya rasa ragu untuk melanjutkan hubungan
Rasa ragu bisa lebih kuat dan besar dari sebelumnya. Kita akan dilanda dilema dan berada di titik persimpangan. Akankah hubungan bakal terus dipertahankan? Atau sebaiknya segera diakhiri saja demi kebaikan bersama? Perasaan ini memang perlu diantisipasi sejak awal kita berani memutuskan untuk menerimanya kembali.
Terlepas dari semuanya, pilihan untuk menerima atau tidak menerima pria yang pernah membuat kita sakit hati itu ada pada diri kita sendiri. Seperti kata orang, hidup ini adalah pilihan. Dan setiap pilihan akan selalu disertai dengan konsekuensinya masing-masing.