Fimela.com, Jakarta Kekayaan budaya tradisional memang terlalu berharga untuk dibiarkan begitu saja. Perlu inovasi dari tangan-tangan kreatif agar budaya tersebut tetap hidup seiring dengan perkembangan zaman. Salah satu contohnya bisa dilihat dari peragaan busana di panggung Jakarta Fashio Week (JFW) 2019 hari kedua, Minggu (21/10).
Vaishali Shadangule, sebuah luxury brand asal Mumbai turut unjuk gigi memamerkan karyanya. Melalui tangan sang desainer, brand Vaishali S berhasil mengembangkan tenun tradisional India jadi sebentuk karya seni yang bernilai pakai baru dan lebih modern.
Ambisi Vaishali S memang ingin mempertemukan tren fashion terbaru dengan 'harta' India yang berusia ratusan tahun. Ia menelusuri dan memanfaatkan berbagai macam tekstil yang tersebar sampai ke pelosok, menggali dan kembali menemukan beragam teknik tenun tradisional dari penenun lokal, mengamati serta memahami, hingga karya-karya Vaishali S pun terlahir dengan "suara" sendiri.
Vaishali S selalu menyertakan segenap diri dalam baju-baju rancangannya, sehingga ia merasa setiap karyanya memiliki tafsir. Termasuk dalam 12 busana yang ia pamerkan di JFW 2019 hari kedua, Minggu (21/10) di Atrium Senayan City, Jakarta.
Koleksi ini menampilkan bahan dari Maheshwar (Madya Padesh), yang bernama Khadi. Bahan khadi disebutnya mampu menciptakan helaan asimetris yang jatuh dengan lembut.
Lekuk-lekuk, gelombang, serta lipatan yang terbentuk secara alami dan spontan oleh bahan khadi menciptakan potongan yang begitu unik dan tak terduga. Dalam balutan warna biru gelap, hitam, putih tulang, gading, dan rona asap, karya Vaishali S tampak memukau.
JFW 2019 bukan satu-satunya event fashion yang pernah dijajaki Vaishali S. New York Fashion Week, FDCI (Amazon/Wills) Fashion Week di New Delhi, dan Lakme Fashion Week di Mumbai pun pernah dilewati.