5 dampak negatif patah hati bila terus diratapi

Endah Wijayanti diperbarui 12 Nov 2020, 14:44 WIB

Fimela.com, Jakarta Tak semua orang bisa langsung tersenyum saat baru merasakan patah hati. Ya, kita butuh waktu untuk bisa benar-benar sembuh dari sakitnya putus cinta. Butuh waktu agar luka di dalam hati bisa benar-benar pulih. Tapi itu jangan sampai dijadikan alasan untuk terus meratapi keadaan, ya.

Kalau patah hati terus diratapi dan disesali, kapan bisa move onDan tahukah kalau patah hati juga bisa memberi efek negatif pada kondisi tubuh? Hati yang sakit dan tak ada usaha untuk menyembuhkannya bisa membuat kondisi tubuh dan fisik ikut menurun. 

1. Badan pegal-pegal dan mudah lelah

Dilansir dari powerofpositivity.com, para ilmuwan menyebutkan bahwa rasa sakit emosional dan fisik diproses di bagian otak yang sama. Sehingga, saat kita patah hati maka tubuh juga bisa ikut merasakan sakitnya. Kalau patah hati yang kita rasa cuma diratapi, maka kondisi tubuh bisa terus menurun. Untuk mengatasinya, salah satu cara yang paling tepat adalah olahraga. Makin cepat kita aktif mengatasi patah hati, makin bugar tubuh kita kemudian.

2. Nafsu makan berubah

Bagi sebagian orang, aktivitas makan bisa jadi pelampiasan. Ada yang mendadak banyak makan saat sedih. Ada yang mendadak kehilangan nafsu makan saat sedih. Hal ini pun bisa mempengaruhi berat badan tubuh. Bila kondisi patah hati tak segera dikondisikan, hm... berat badan kita bisa naik atau bahkan turun.

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

“Every time your heart is broken, a doorway cracks open to a world full of new beginnings, new opportunities.” ― Patti Roberts

Ilustrasi./Copyright pixabay.com

3. Gangguan tidur

Patah hati bisa meningkatkan stres. Ketika stres meningkat, kualitas tidur terkena dampaknya. Kita bisa makin sulit tidur dan seringkali tidak bisa tidur nyenyak saat baru patah hati. Meditasi, minum teh herbal, dan menulis diari bisa jadi beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi patah hati dan memperbaiki kualitas tidur. 

4. Sistem kekebalan tubuh menurun

Hal ini juga ada kaitannya dengan stres yang kita rasakan saat baru patah hati. Kalau patah hati cuma terus diratapi tanpa ada usaha untuk menyembuhkannya, stres bisa terus meningkat. Dampaknya, kekebalan tubuh bisa ikut menurun dan membuat kita jadi gampang sakit.

 

3 dari 3 halaman

“Broken heart will turn into a stronger one within hope.” ― Toba Beta

Ilustrasi./Copyright pexels.com/Min An

5. Depresi

Kalau kondisi stres karena patah hati terus dibiarkan, dampaknya bisa membuat kita kehilangan harapan hidup dan depresi. Cobalah untuk curhat atau cari seseorang yang bisa memberi kita kata-kata positif saat kita mengalami patah hati. Mendapat dukungan dan semangat dari orang-orang terdekat bisa bantu mengatasi stres karena patah hati ini. 

Kita boleh saja menangis atau bersedih karena patah hati. Tapi, jangan terlalu lama juga ya. Sebaiknya kita tetap melakukan usaha untuk bisa benar-benar move on untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.