Turunkan berat badan dengan jenis diet yang fleksibel

Vinsensia Dianawanti diperbarui 22 Okt 2018, 09:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Beberapa orang akan melakukan diet juga menyadari bahwa berat badannya melebihi batas normal. Namun seringkali berat badan tidak kunjung turun meski sudah menjajal banyak jenis diet.

Melakukan diet tidak harus merasa tersiksa dan membuat kelaparan sepanjang waktu. Ada beberapa jenis diet yang menyenangkan untuk dijalani. Terlebih jika harus menjalani serangkaian aktivitas.

Salah satu dengan menjalani diet Flexitarian. Apa itu?

Flexitarian merupakan sebuah kombinasi dari kata fleksibel dan vegetarian. Vegetarian tidak berarti benar-benar tidak makan daging. Hanya sebagian besar porsi makan bukanlah daging. Daging hanya dikonsumsi dalam jumlah yang sangat kecil untuk memanjakan lidah.

Diet Flexitarian ini dipopulerkan oleh ahli gizi Dawn Jackson Blatner dalam bukunya The Flexitarian Diet. Menurut Blatner, diet flexitarian bisa dimulai dengan tidak mengonsumsi daging sama sekali pada dua hari dalam seminggu.

Kemudian fase diet Flexitarian ini bisa ditingkatkan lagi menjadi tiga hingga empat hari dalam seminggu tanpa daging. Hingga akhirnya menjadi menjalani diet Flexitarian sepenuhnya dengan tidak menngonsumsi daging pada lima hari dalam seminggu.

 

2 dari 2 halaman

Apakah diet fleksibel aman?

Ilustrasi diet. Sumber foto: unsplash.com/rawpixel.

Menurut ahli gizi Kellilyn Fierras, diet Flexitarian memungkinkan lebih banyak fleksibiltas dalam makanan yang dapat dipilih dalam fase diet. Diet ini memungkinkan seseorang untuk tetap mendapatkan protein dari sumber hewani dalam jumlah terbatas.

Pola makan nabati ini bisa dikaitkan dengan hasil kesehatan yang lebih baik. Seperti menurunnya tingkat obesitas, penurunan risiko penyakit kardiovaskular, tekanan darah yang lebih rendah, serta menurunkan tingkat kematian.

Sebenarnya tidak ada makanan yang dilarang dalam diet Flexitarian. Diet ini menekankan menambah lebih banyak makanan nabati dalam tubuh. Sehingga bisa makan jenis makanan nabati apapun dalam diet ini.

Diet ini dinilai cukup aman karena banyak pilihan kelompok makanan yang bisa coba. Sekaligus menjadi pilihan makanan ini bagian dari rutinitas yang menyeluruh. Pastikan makanan yang dikonsumsi cukup mengandung protein dan zat besi.

Bagaimana? Tertarik untuk diet fleksibel ini?