Fimela.com, Jakarta Memiliki tubuh yang langsing, boleh dibilang adalah salah satu resolusi yang menjadi langganan bagi para perempuan setiap tahunnya, meskipun pada kenyataannya tahun demi tahun berlalu dan resolusi tersebut pun tak pernah menjadi nyata. Itu pula yang sempat dialami oleh perempuan berambut panjang yang merupakan salah satu penggagas dari Komunitas Oneng Blarian (Obler), Shinta Syamsul Arief.
Namun pada akhirnya Shinta bertekad untuk membuat sebuah perubahan pada diriya sendiri. Pada tahun 2013 Shinta bergabung dengan komunitas lari yang cukup terkenal di Jakarta. Tapi seiring berjalannya waktu Shinta bersama teman-temannya yang juga bergabung di komunitas lari tersebut malah membuat komunitas sendiri, ya, itulah cerita singkat dari berdirinya Obler.
Kepada Fimela.com, Shinta menceritakan kalau sejak mengikuti olahraga lari secara rutin, tepatnya sejak 2011 dirinya telah berhasil menurunkan berat badan sebanyak 25 kg. "Saya tetap makan, makanan yang ‘berbahaya’ seperti gorengan atau pun martabak. Tapi, setelah itu saya olahraga lari secara rutin dan menjalankan semua program yang dibuat coach saya," jelas Shinta sekaligus memberikan sedikit tips agar tetap langsing.
What's On Fimela
powered by
Obler sendiri memang memiliki pelatih bernama Benny yang dinilai oleh Shinta sangat baik, tapi disaat yang bersamaan dia juga dikenal sebagai pelatih yang sangat tegas. "Nggak perlu dikasih tahu, coach pasti tahu apa yang kita sudah makan. Dan setelah itu dia akan memberikan kita latihan yang cukup keras, tapi dengan cara yang sangat menyenangkan," tambah Shinta yang terlihat sangat antusias bercerita.
Bukan hanya karena memiliki pelatih yang hebat, Shinta mengaku bahwa di Obler ia memiliki teman-teman yang selalu mendukung satu sama lain. Dan itu pula yang dirasakan oleh salah satu anggota Obler, Aditya Eka P atau yang akrab disapa Adiitoo.
“Setiap teman kita punya target lari, kita ikut program larinya dia. Awal-awal ngerasa putus asa karena capek lari itu pasti, tapi pelatih selalu memacu kita untuk terus lari, nggak usah kencang, sebisanya kamu, senyamanya kamu, yang terpenting kamu finish dalam keadaan sehat, finish dalam keadaan happy. Jangan terlalu keras diawal karena nantinya begitu sampai finish kamu malah tepar,” terang Aditoo yang baru 10 bulan bergabung dengan Komunitas Obler.
Nggak hanya perempuan, Obler juga punya Sabler
Dijelaskan oleh Shinta bahwa Obler pada dasarnya adalah komunitas yang diisi oleh para perempuan-perempuan yang mencintai olahraga lari, tapi seiring berjalannya waktu Obler juga memiliki Sabler alias Sahabat Obler. Ya, Sabler merupakan sebutan untuk para anggota pria dari Komunitas Obler, tak hanya Aditoo, anggota pria Obler juga cukup banyak lho.
“Yang sudah punya suami, suaminya pun ikut jadi anggota Obler. Kayak kita punya teman pria terus mereka ikutan, ya, begitu aja, hingga akhirnya jumlah anggota prianya memang banyak,” terang Shinta. Pengin bergabung dan menjadi anggota Obler? Nggak susah kok ternyata. “Kalau mau gabung ya monggo, tapi jangan harap kita serius dalam berlari dengan cepat karena kami memang bukan pelari serius. Memang nggak serius, tapi gerakan yang kita buat saat olahraga pasti bikin keringetan,” ujar anggota Obler lainnya, perempuan yang akrab disapa Eka Pasti Bisa.
Menumbuhkan semangat untuk lari memang nggak mudah, tapi Shinta punya sedikit tips nih. ”Lihat foto kamu yang paling oke badannya. Kamu punya goals, badannya siapa? Itu supaya memotivasi. Saya dulu pengin kurus, tapi saya tetap mau makan banyak. Nah, saya ikut lari untuk makan banyak. Kita lari, terus abis lari pasti makan banyak. Dan itu sebenarnya normal, nggak ada yang harus ditakuti. Yang terpenting kamu disiplin.”
Para anggota Komunitas Oneng Blarian (Obler) latihan setiap hari Selasa dan Kamis di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, mulai pukul 20.00 WIB hingga selesai.