Sejarah kue onde-onde dan ragam sebutannya di berbagai negara

Mimi Rohmitriasih diperbarui 15 Okt 2018, 18:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Onde-onde dengan bentuk bulat dan bertabur wijen adalah kue tradisional yang tak hanya enak tetapi juga menyehatkan. Onde-onde sendiri memiliki banyak varian rasa mulai dari rasa kacang hijau, cokelat, selai buah, keju, mozarella hingga daging sapi juga ayam.

Di Indonesia sendiri, kue tradisonal onde-onde sudah ada sejak zaman Majapahit. Meski begitu onde-onde ternyata bukan kue asli Indonesia.

2 dari 3 halaman

Sejarah onde-onde

Onde-onde merupakan kue yang berasal dari Tiongkok. Kue ini dibuat sejak zaman kekuasaan Dinasti Zhou yaitu sekitar tahun 1045 - 256 sebelum Masehi. Melansir dari laman instanabundavian.com, di zaman kekuasaan Dinasti Zhou ini onde-onde disajikan pada para tukang kayu dan tukang batu yang sedang membangun istana kekaisaran.

Onde-onde pertama kali masuk ke Nusantara setelah para pedadang Tiongkok pada tahun 1300 - 1500 Masehi membawanya. Laksamana Cheng Ho dari Dinasti Ming digadang-gadang sebagai pembawa onde-onde pertama ke tanah air. Di negeri asalnya, onde-onde hanya berisi pasta gula merah. Tapi setelah sampai di Indonesia dilakukan modifikasi yakni diberi campuran kacang hijau sehingga rasanya pun jadi lebih gurih dan sesuai dengan lidah orang Indonesia.

3 dari 3 halaman

Sebutan onde-onde di berbagai negara

Sejak zaman dulu, onde-onde dikenal sebagai makanan istimewa di negeri asalnya. Saking istimewanya, ada banyak sebutan untuk onde-onde. Di Dinasti Chang'an (sekarang Xian) onde-onde disebut ludeui, di wilayah Tiongkok Utara disebut matuan dan di daerah lain ada yang menyebutnya jen dai, ma yuan, zhen dai, dan zhimaqiu.

Kue tradisional onde-onde di Malaysia disebut kuih bom, di Vietnam disebut banh cam dan banh ram, di Filipina disebut butsi dan di Indonesia disebut onde-onde.