Apa yang harus dilakukan saat anak terlalu pemalu dan pasif?

Ivana Okta diperbarui 15 Okt 2018, 15:46 WIB

Fimela.com, Jakarta Usia batita biasanya anak akan jadi aktif dan bikin orangtuanya kelelahan karena harus mengikuti mereka kesana kemari. Nah, lalu apa sih yang harus dilakukan jika anak malah kebalikannya?

Jika anak terlalu bersikap pemalu dan cenderung pasif, sebaiknya orangtua mencari tahu lebih lanjut alasan di balik sikap tersebut. Bisa jadi sikap pasif anak ini karena ada sesuatu yang tak berkembang sesuai dengan usianya.

Keaktifan seorang anak sangat dipengaruhi oleh perkembangan emosi yang terjadi pada dirinya. Perkembangan emosi ini akan berpengaruh pada bagaimana anak menyesuaikan diri terhadap lingkungan sosialnya. Di usia batita, emosi yang muncul adalah takut dan marah. Bentuk ketakutan pun bisa bermacam-macam seperti perasaan khawatir, malu, cemas, menarik diri, maupun pasif dan pendiam. Perasaan takut bisa disebabkan oleh lingkungan rumah yang tak pernah memberi kesempatan padanya, sehingga akhirnya ia tak mau mencoba. Sedangkan perasaan marah biasanya ada kaitannya dengan sikap agresivitas, impulsif, ataupun meledak-ledak.

Nah, jika anak cenderung pasif saja sebaiknya ditelusuri lagi perkembangan emosinya. Bisa jadi ada hal yang berhubungan di baliknya. Bisa jadi si kecil khawatir akan sesuatu. Ada juga yang disebabkan karena masalah kesehatan.

Jika anak tidak bisa mengekspresikan dirinya dengan baik, sebaiknya berkonsultasi dengan ahlinya. Orangtua wajib aware dan juga kritis dengan perkembangan emosi si kecil karena ini akan menentukan perkembangan emosionalnya saat tumbuh dewasa nantinya.