Fimela.com, Jakarta Semua pecinta kecantikan pasti memahami pentingnya tabir surya, terutama saat cuaca di luar ruangan sangat panas. Mengabaikan penggunaan tabir surya saat berkegiatan di luar ruangan akan menyebabkan kerusakan kulit dan meningkatkan risiko terkena penyakit kanker kulit.
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi pada kulit ketika mengabaikan penggunaan tabir surya? Dilansir dari thelist.com, berikut ini adalah beberapa hal yang wajib diketahui tentang keadaan kulit yang sering mengabaikan penggunaan tabir surya.
1. Kulit menjadi lebih gelap
Kulit kecokelatan mungkin menjadi idaman dari banyak orang karena terlihat eksotis. Namun, bukan berarti kulit kecokelatan tidak memiliki risiko kerusakan akibat paparan sinar matahari.
Kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan lemak. Lapisan epidermis bertugas untuk melindungi tubuh dari matahari.
Begitu terkena sinar UV, sel-sel yang ada di bagian bawah epidermis terdorong ke atas dan mengentalkan kulit, membuatnya terasa keras dan kasar. Beberapa sel di lapisan epidermis yang disebut melanosit menghasilkan warna yang lebih gelap, tanda kerusakan kulit yang telah terjadi karena sering mengabaikan manfaat tabir surya.
Munculnya tahi lalat baru
2. Ada tahi lalat baru
Tahi lalat atau bintik-bintik gelap adalah tanda-tanda kerusakan kulit lainnya akibat sinar matahari. Jika tahi lalat tersebut berubah tampilan, segera konsultasikan ke dokter kulit.
3. Terbakar
Kerusakan kulit akibat sinar matahari ditandai dalam beberapa tahap, seperti perubahan warna kulit menjadi lebih gelap. Kemudian adalah adanya sengatan matahari atau luka bakar.
Luka bakar biasanya terdiri dari area kulit yang terasa panas, merah, dan gatal. Ini juga bisa menjadi tanda-tanda dini dari kanker kulit.
4. Menua
Semakin sering berada di bawah paparan sinar matahari, tampilan akan semakin menua. Sekitar 90% penuaan kulit disebabkan oleh matahari.