Najeela Shihab butuh 5 juta anak muda Indonesia jadi inovator

Anisha Saktian Putri diperbarui 15 Okt 2018, 06:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Berdasarkan data Global Competitiveness Report tahun 2017-2018, Indonesia menduduki peringkat ke-38 dari 137 negara dalam hal daya saing inovasi. Walau peringkat ini lebih baik lima tingkat dibandingkan tahun sebelumnya, Indonesia tetap membutuhkan dukungan masyarakat, terutama generasi muda untuk terus berkembang dan berinovasi.

Untuk itu, harus ditumbuhkan rasa ingin selalu berinovasi yang berguna bagi perekonomian masyarakat. Sebab, Menurut Pendiri Sekolah Cikal Najeela Shihab, pendidikan di Indonesia hanya bertujuan untuk mendapatkan ijazah saja. Bukan membuat sebuah inovasi dan membantu masyarakat.

"Saya kadang miris, pelajar Indonesia tidak ada rasa keingintahuan yang lebih. Seperti di kelas tidak berani untuk bertanya," ujarnya saat ditemui dalam acara 'Paragon Innovation Summit 2018', di Bandung, Jawa barat, Jumat (12/10).

Menurutnya, dibutuhkan minimal lima juta anak Indonesia untuk menjadi inovator, agar Indonesia bisa lebih maju. "Kita butuh lima juta anak muda Indonesia menjadi inovator dari 56 juta anak-anak yang masih belajar saat ini," tambahnya.

2 dari 3 halaman

Memulai inovasi dari hal yang sederhana

Najeela Shihab

Kakak dari Najwa Shibab ini mengatakan mulailah inovasi dari sekarang, dari yang kecil sebelum menjadi besar. Dan terpenting menurut Najeela, Inovasi tidak melulu soal uang. Namun, senang dengan apa yang dilakukan, memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Dengan begitu inovasi yang dikembangkan memiliki reputasi yang baik.

"Uang itu datangnya benar-benar belakangan. Terpenting gagasan dan cita-cita, lalu dapat meyakinkan orang lain. Dengan begitu reputasi kita akan baik. Serta jangan takut susah dan lakukan tantangan apa pun," lanjutnya. 

3 dari 3 halaman

Paragon Innovation Summit 2018

Paragon Innovation Summit 2018

Dalam membantu anak-anak muda berinovasi, PT Paragon mengadakan Paragon Innovation Summit 2018, lewat tema "Innovation for The Nation". Acara ini mempertemukan tokoh-tokoh kreatif dengan generasi muda Indonesia melalui sebuah seminar, pameran, dan aksi sosial. Serta dapat mendorong generasi muda Indonesia untuk terus berkarya dan berinovasi demi memajukan Indonesia.

"Kehadiran revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di hampir seluruh sektor kehidupan membuat tingkat persaingan antar negara semakin kuat. Untuk itu, seluruh masyarakat, baik individu maupun pelaku industri, perlu berkreasi dan berinovasi," ujar Salman Subakat, Chief Marketing Officer PT. Paragon Technology & Innovation.