Hati-hati kini kanker paru-paru dapat menyerang usia muda

Anisha Saktian Putri diperbarui 10 Okt 2018, 13:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Kabar duka tengah menyelimuti keluarga Indro Warkop. Sang istri tercinta dari Indro Warkop berpulang pada Selasa (9/10) petang. Sebelumnya Nita Octobijanthy telah melawan penyakit kanker paru-paru yang dialaminya.

Almarhum telah dirawat di rumah sakit sejak beberapa bulan yang lalu. Kondisinya terus menurun hingga harus menghembuskan nafas terakhir malam ini. Selama sang istri dirawat di rumah sakit, Indro senantiasa menemani sang istri.

Memang, kanker paru menjadi salah satu penyakit utama yang mematikan di seluruh dunia.

“Dari 10 orang yang kena kanker paru, delapan orang meninggal tahun itu juga,” ujar Dr. Elisna Syahruddin, Ph.D, Sp.P(K) dari Departemen Pulmonologi dan Respiratori FKUI/RSUP Persahabatan, Jakarta.

2 dari 2 halaman

Kanker paru-paru semakin meningkat

Selain pengobatan, kualitas hidup yang baik dapat membantu pasien kanker paru-paru untuk sembuh. (Foto: Unsplash)

Insiden kanker paru di Indonesia diperkirakan 40/100.000 penduduk berisiko. Yang dimaksud berisiko yakni laki-laki usia 40 tahun ke atas dan merokok. Tren kanker paru, menurut dr. Elisna, akan terus meningkat dan tidak akan turun dalam 10 tahun mendatang.

Untuk tumbuh menjadi 1 cm kanker paru, perlu waktu sekitar 10 tahun. Maka sekalipun semua orang di Indonesia berhenti merokok hari ini juga, bibit kanker sudah mulai tumbuh. Puncak usia penderita kanker paru yakni usia 40 tahun.

“Namun sekarang, jumlah kanker paru usia muda makin meningkat. Sudah ditemukan di usia 30-an,” ucap dr. Elisna.

Pasalnya, anak-anak sudah terpapar asap rokok sebagai perokok pasif sejak kecil. Menginjak usia remaja, banyak anak yang sudah mulai belajar merokok.

Sehingga, paparan dengan rokok atau asap rokok makin dini dan panjang. Harapan hidup pasien kanker paru pun tidak kunjung naik. Median survival time atau rerata harapan hidup penderita kanker paru yakni 10 bulan.