Fimela.com, Jakarta Setelah gempa Lombok, Indonesia kembali diguncang gempa, tepatnya di daerah Palu, Donggala dan sekitarnya. Korban bencana alam pun kembali berjatuhan.
Kesedihan mendalam tengah dirasakan keluarga korban. Tak terkecuali anak-anak. Mereka tentu takut hingga trauma karena melihat orangtua atau keluarganya menjadi korban.
Agar kesedihan dan rasa trauma tidak berlarut-larut, Psikolog Klinis Liza M Djaprie, mengatakan, para relawan sebaiknya mengajak mereka bermain. Sebab, bermain membuat mereka jadi bergerak dan akan merangsang produksi hormon bahagia sehingga anak bisa kembali ceria.
"Jadi bermain merupakan salah satu bentuk terapi untuk menghilangkan stres. Kamu bisa ajak anak bermain cilukba, lompat-lompatan, atau lingkaran besar. Sambil bermain, ajaklah mereka ngobrol," ujar Liza saat ditemui di Jakarta, Jumat, Kamis (4/10).
What's On Fimela
powered by
Trauma healing
Menurut Liza, tahap pertama yang harus dilakukan ialah dengan bermain, buat mereka tertawa, ajak olahraga agar rasa stres terlupakan.
Lalu jika emosi anak sudah stabil, Mulailah menumbuhkan kembali harapan atau motivasi untuk melanjutkan hidup. Seperti ajak mereka menggambar, membangun rumah dari stik es krim dan lainnya.
"Dari sinilah anak akan tumbuh rasa percaya diri bahwa dirinya mampu menapaki masa depan dengan semangat baru," tutupnya.