Tubuh penuh tato pengaruhi kesehatan

Karla Farhana diperbarui 08 Okt 2018, 11:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Ketika memutuskan untuk bertato, sahabat Fimela pasti sudah tahu kalau tato membutuhkan komitmet seumur hidup. Meskipun kini bisa dihapus, namun kulit yang sudah ditato tidak bisa lagi kembali seperti virgin skin. 

Prevention menulis, sekali ditato, area kulit tersebut tidak akan bisa dikembalikan seperti sedia kala. Selama ini, masalah tubuh bertato hanya bersenggolan dengan isu norma dan budaya. Namun, ternyata tato juga berkaitan dengan kesehatan. 

Dilansir dari Live Strong, kulit yang bertato ternyata tidak mengeluarkan jumlah keringat sebanyak kulit virgin. Hal ini berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan Medicine & Science in Sports & Exercise, yang menunjukkan kulit bertato mengeluarkan 50 persen keringat lebih sedikit dibandingkan dengan kulit virgin. 

Salah satu co-author penelitian tersebut, Maurie Luetkemeier yang juga seorang profesor psikologi integratif di Alma College di Michigan, Amerika Serikat, juga menemukan kandungan sodium pada keringat yang dikeluarkan kulit bertato lebih terkonsentrasi. 

Lantas, berbahayakah jika sahabat Fimela mengeluarkan sedikit keringat

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Kondisi ini tidak berbahaya

Tato dan olahraga | unsplash.com

Meskipun jumlah keringat yang dikeluarkan kulit bertato lebih sedikit, namun kondisi ini tidak membahayakan. Kebanyakan, tulis Live Strong, tubuh orang-orang bertato tetap bisa mengeluarkan keringat dalam jumlah normal. 

Namun, jika sahabat Fimela mengalami perubahan drastis pada jumlah keringat usai mendapat tato baru, dan ada efek samping yang mengganggu kesehatan, sebaiknya periksakan dirimu ke dokter.