Nadya Fatira ungkap proses di balik lagu Jingga Fatin Shidqia

Nizar Zulmi diperbarui 01 Okt 2018, 13:08 WIB

Fimela.com, Jakarta Penyanyi Fatin Shidqia Lubis baru saja merilis lagu terbarunya berjudul Jingga. Single tersebut menjadi percobaan pertamanya dalam menulis lagu sendiri.

Namun ia tak sepenuhnya menggarap lagunya seorang diri. Fatin berperan menuangkan idenya dalam bait-bait lirik, sementara Nadya Fatira membantu menginterpretasinya menjadi nada-nada.

 

What's On Fimela
Fatin Shidqia Lubis. (Sony Music)

Nadya Fatira bukan 'pemain baru' di dunia songwriting. Ia tercatat pernah menggarap lagu untuk beberapa musisi dan penyanyi kenamaan tanah air seperti Maudy Ayunda, Ghaitsa Kenang dan Fatin sendiri.

Ada satu orang lagi yang turut berkolaborasi menyempurnakan Jingga. Dia adalah Aldi Nada Permana selaku arranger. Seperti apa proses di balik Jingga Fatin Shidqia?

2 dari 3 halaman

Kata Nadya Fatira

Nadya Fatira (Deki Prayoga/bintang.com)

Meski bukan kali pertama, kerjasama Nadya dan Fatin kali ini tetap terasa spesial. Salah satunya karena Fatin terlibat lebih dalam merangkai lagunya dari awal.

"Kerjasama sama Fatin, seru sih! Anaknya kooperatif banget, bisa diajak kompromi, dan tuker pikiran, anaknya gak terlalu dominan, gak terlalu mengalah juga (in a good way) dia tau memposisikan diri lah, dan tau persis apa yang dia mau intinya, itu modal bagus sih kalau mau maju," ungkap Nadya dihubungi Fimela.com.

"Kemudian juga, cukup hati-hati dalam menyusun rangkaian lirik, kata-kata yang dipilih gak begitu puitis, cukup lugas, tapi gak mau juga seperti lirik kebanyakan gitu. Unik sih anaknya. Hahaha!" tambahnya.

3 dari 3 halaman

Tantangan dan kekuatan

Fatin Shidqia rilis lagu Jingga (Dok Sony Music Indonesia)

Nadya Fatira juga menyampaikan tantangan yang dihadapi dalam project tersebut. "Tantangannya lebih ke nyatuin 2 kepala sih.. lebih tepatnya ada beberapa kepala lain juga sebenernya, kayak orang labelnya, dll. Tapi karena masing2 bisa diajak kompromi, jadi kayak gak sulit-sulit amat menuju sepakat," katanya.

Terakhir, ia mengomentari bagian yang jadi kekuatan lagunya. "Killing part-nya ya pasti reffnya sih.. emang nadanya sengaja gue bikin simple, kayak bakal mudah ketebak nih transisi setelahnya kemana kemana.. tapi justru yang gitu-gitu biasanya yang cepet akrab di telinga penikmat po," pungkas Nadya Fatira.