Fimela.com, Jakarta Jalinan kasih semasa remaja mungkin memalukan dan memilukan jika diingat sekarang, tapi satu yang pasti; kisah cinta semasa remaja selalu punya kesan yang membuat hati menghangat tiap kali kita mengingatnya. Sebab, hubungan yang dulu dirasa indah namun rumit itulah yang menjadikan kita seperti sekarang.
Semua patah hati, bahagia, jatuh cinta, sedih maupun kecewa yang dirasa dengan pasangan semasa remaja, memberi banyak sarana untuk memperbaiki diri.
Tentu dari waktu ke waktu, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya pengalaman, plus trial and error yang dilalui, kita jadi semakin bijaksana menjalani hubungan. Perubahan itu pasti, meski tak semuanya harus berubah.
Beberapa hal tentang kisah kasih masa remaja ternyata patut dipertahankan dan diterapkan tak peduli sedewasa apapun kamu tumbuh. Apa saja? Beberapa di bawah ini adalah contohnya. Simak ya, Sahabat Fimela, berguna bagi hubunganmu, lho.
Ngobrol via telepon
Sewaktu remaja, meluangkan waktu untuk menelepon pasangan itu seperti sebuah kewajiban. Berjam-jam pun pasti dilakukan dengan senang hati. Setelah dewasa, mengulang kebiasaan itu mungkin akan menyulitkan untuk dilakukan di tengah padatnya aktivitas, atau malah dianggap sebagai kegiatan orang kurang kerjaan. Padahal, sebenarnya ngobrol via telepon itu cara yang manis untuk membangun hubungan dengan seseorang.
"Ini bukan hanya mencairkan suasana, tapi juga memberikan kesempatan bagi seseorang untuk benar-benar bicara dan mendengarkan lebih dalam ketimbang berbasa-basi lewat teks," ungkap Lisa Concepcion, dating and relationship expert, kepada Bustle.
Nikmati perasaan istimewa ketika berkencan
Dulu, cuma mojok di kantin sekolah atau jalan kaki berdua menuju rumah pasti jadi momen menyenangkan yang bikin senyum awet sekian lama. "Percakapan dan pengalaman yang terjadi dari perjalanan itu menambah tabungan quality time. Belum lagi kalau kamu jauh dari ponsel dan cuma menikmati perjalanan bersama," kata Concepcion. Pertahankanlah kebiasaan itu dan nikmati rasa-rasa istimewa ketika kencan seperti waktu remaja dulu.
Flirting
Sampai usia berapapun flirting tetap dibutuhkan untuk membangun keintiman dengan pasangan. Jangan pernah berpikir ada yang tidak pantas dilakukan oleh orang dewasa dalam hal flirting. "Tak apa untuk menunjukkan perasaan lewat notes, sms, atau mengirimkan lagu yang mungkin mereka sukai," kata seorang relationship therapist, Katie Leikam.
Bertanya ke mana arah hubungan itu
Tidak punya kejelasan hubungan itu bagai sebuah mimpi buruk bagi para remaja. Kadang mereka terkesan terburu-buru, baru melakukan pendekatan sebulan sudah bertanya "kita ini sebenarnya apa?", padahal cepat atau lambat hal tersebut perlu dilakukan juga. Tak jarang mereka berani pergi jika apa yang diinginkan tak bisa didapatkan.
Nah, jika kamu masih menganut paham 'butuh kepastian' sampai kini, tak ada salahnya lho menjunjung tinggi prinsip semasa remaja seperti itu.