Fimela.com, Jakarta Belakangan ini, diet keto menjadi tren. Bukan cuma karena diperbolehkan mengonsumsi banyak daging merah yang lezat, tapi menurut Health Line, diet ini juga dikenal sebagai cara yang paling efektif untuk menurunkan berat badan.
Seperti yang sudah banyak orang ketahui, diet keto berbasis pada lemak dan protein, namun rendah kalori. Banyak orang yang membagikan menu makan siang ketonya di Instagram atau juga berbagai media sosial lainnya.
Diet keto memiliki aturan untuk mengonsumsi lemak 70 persen, protein 25 persen dan karbohidrat hanya 5 persen. Prevention menulis, pola makan ini akan membuat tubuh dalam keadaan ketosis, di mana jumlah gula dalam tubuh cukup untuk memberikan sel-sel tubuh energi.
Karena gulanya tidak berlebihan, maka tubuh akan menggunakan lemak tubuh sebagai tenaga. Ini dia yang menyebabkan berat badan turun lebih cepat dibandingkan dengan metode diet lainnya.
Tapi, Women's Health Magazine menulis, belum banyak orang membicarakan efek samping diet ini, yaitu diet ini cenderung membuat nafas menjadi lebih bau. Hal ini ternyata disebabkan oleh mekanisme tubuh. Lantas, apa sebenarnya yang menjadi alasan diet keto membuat nafas tidak sedap?
What's On Fimela
powered by
Zat keton menjadi penyebabnya
Ketika tubuh meluruhkan dan membakar lemak berlebih dalam tubuh pada saat melakukan diet ini, tubuh memproduksi keton, zat kimia seperti acetoacetate, beta-hydroxybutyrate, dan acetone.
Women's Health Magazine menulis, zat keton ini sebenarnya sudah diproduksi tubuh setiap hari. Namun, dengan melakukan diet keto, zat tersebut menjadi lebih banyak dikeluarkan tubuh, baik melalui air seni, feses, dan juga nafas. Jadi, karena inilah nafas menjadi tidak sedap.
Namun, jangan khawatir, karena nafas berbau tidak sedap ini bisa diatasi dengan berbagai cara, seperti menggunakan cairan khusus berkumur dan juga mengonsumsi buah-buahan yang aman untuk diet keto. Contohnya jeruk dan berries.