Fimela.com, Jakarta Seperti laki-laki, perempuan yang sudah menikah pasti memiliki kebutuhan yang sama pada saat melakukan hubungan intim. Baik perempuan dan laki-laki menginginkan pencapaian kepuasan.
BACA JUGA
Tapi, pencapaian kepuasan perempuan dan laki-laki jelas berbeda. Bahkan, kamu pun bisa berbeda dari perempuan lainnya. Sebagian kaum Hawa membutuhkan waktu yang lebih lama dari perempuan lain untuk mencapai puncak kepuasannya.
Tapi, bagi perempuan lain, rasanya sulit untuk mendapatkan kepuasan ini. Bahayanya, dilansir dari Refinery29, banyak perempuan yang disalahkan karena hal ini.
Seorang sex therapist, Vanessa Marin mengatakan kepada media tersebut kalau banyak perempuan yang 'menyiksa' dan menyalahkan diri sendiri lantaran tak bisa mencapai puncak kepuasan dari penetrasi.
Jadi, ketika kamu merasa sulit, cobalah untuk berbicara dengan suami dan mencari cara lain untuk bersama-sama mendapatkan kepuasan biologis. Lantas, apa yang membuat sebagian perempuan tidak bisa mencapai klimaks?
What's On Fimela
powered by
Kenapa Tidak Bisa Capai Kepuasan?
Jangan sembunyi di belakang hanya karena kamu tidak bisa atau sulit mencapai puncak saat berhubungan intim dengan suami. Karena, kamu bukan satu-satunya perempuan di dunia yang mengalami hal ini.
The Independent melaporkan, sebuah penelitian menunjukkan sekitar 43% dari perempuan mengaku sulit untuk mencapai puncak. Sementara, 12% mengaku mereka kesulitan karena ada gangguan emosional seperti stres dan lainnya.
Jadi, pencapaian kepuasan bagi perempuan bukan cuma melulu soal penetrasi. Namun, juga ada faktor lain seperti kita kurang memahami anatomi tubuh.
The Independent menulis, setiap perempuan memiliki cara yang berbeda untuk mendapatkan kenikmatan saat melakukan hubungan intim dengan suami. Lagipula, tidak semua perempuan merasa nyaman pada saat berhubungan intim. Sebagian merasa sakit, atau ada pula yang merasa tidak tertarik sama sekali. Namun bagaimana pun juga, ketidakmampuan untuk mendapatkan pleasure ini bukan sebuah ketidaknormalan. Karena itu, stop menyalahkan dirimu ketika tidak bisa mencapai puncak kepuasan.