Sebelum akhirnya merilis album ke-10 bulan November atau Desember 2018 mendatang, musisi 55 tahun itu akan mengadakan tur ke lima kota di Indonesia. (Nurwahyunan/Bintang.com)
Saat berbincang dengan awak media pada Rabu (5/9/2018), Dewa Budjana menceritakan proses penggarapan album solo dan kemudahannya bisa kerja sama dengan John Fruscieante. (Nurwahyunan/Bintang.com)
Menurut Dewa, Mahandini merupakan gabungan dua suku kata, yakni Maha yang berarti besar atau agung dan Nandini yang berarti kendaraan, bukan tanpa sebab gitaris band GIGI ini menggunakan Mahandini sebagai judul. (Nurwahyunan/Bintang.com)
“Jadi album ini bermakna kendaraan yang agung. Seperti musisi-musisi yang terlibat di album ini, saya belajar lagi cara mereka bekerja,” kata Dewa Budjana di Jakarta, Rabu, (5/9/2018). (Nurwahyunan/Bintang.com)
Dalam album anyarnya ini, Dewa Budjana memasukkan tujuh lagu. Dua diantaranya diciptakan oleh John Frusciante dan lima karyanya sendiri. (Nurwahyunan/Bintang.com)
“Saya merekam Mahandini di Amerika Januari lalu, akan dirilis seharusnya pada Juni lalu,” kata Budjana. (Nurwahyunan/Bintang.com)
Sebelum rilis album ke-10 bertajuk Mahandini, Dewa Budjana menggelar konser tunggal bertajuk Samuccaya Dewa Budjana. Konser di Purwokerto (12 September), Cirebon (13 September), Yogyakarta (18 September), Semarang (20 September) dan berakhir Solo (25 September) mendatang. (Nurwahyunan/Bintang.com)