Kenapa Pacaran Lama Tidak Menjamin Hubungan Melenggang ke Pelaminan?

fitriandiani diperbarui 03 Sep 2018, 18:44 WIB

Fimela.com, Jakarta Biasanya pasangan yang sudah pacaran lama jadi bulan-bulanan orang yang basa-basi menyuruh nikah, seakan-akan waktu pacaran itu adalah penentu utama kelayakan seseorang untuk melenggang ke pernikahan.

Di sisi lain, banyak juga kok pasangan yang baru bertemu dan menjalin hubungan sebentar saja, lantas sudah berani memutuskan untuk menikah. Sebab, memang ada banyak faktor yang menentukan.

Waktu pacaran itu cuma 'medium', soal akan melenggang atau tidaknya hubungan ke pernikahan tetap tergantung pada upaya masing-masing pasangan. Pasti kamu pernah mendengar juga kan cerita tentang pasangan yang pacaran lama-lama, bukannya menikah malah putus juga?

Well, itu hanyalah segelintir bukti kalau waktu bukanlah penentu maju tidaknya hubungan kamu dari pacaran, sampai ke pernikahan dan seterusnya.

Kamu mau tahu apa yang lebih menjamin hubungan bisa sampai ke pernikahan? Mungkin baiknya, kamu ketahui dulu apa yang membuatnya tak mampu mencapai titik pernikahan.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Kenapa Waktu Tak Selalu Jadi Penentu Hubungan Bisa Melenggang ke Pernikahan?

Ilustrasi relationship. (Foto: pexels.com)

Bukan Seberapa Lama Waktu, Tapi Sejauh Mana Kalian Berkembang Bersama

Waktu tak selalu jadi penentu, yang terpenting adalah bagaimana seiring berjalannya waktu tersebut kamu dan dia sama-sama berkembang, dan berkembang ke arah yang sama. Sebab dengan begitu artinya, kalian tetap seiring sejalan.

Prinsip Hidup Bisa Berubah

Nah, ini berkaitan dengan yang pertama tadi. Seiring berjalannya waktu, perjalanan dan pengalaman hidup bisa mengubah seseorang beserta prinsip hidupnya. Selagi pasangan bisa menyesuaikan diri dengan perubahan itu maka tak ada masalah. Sebaliknya jika tidak, seberapa lama pun kebersamaan terjalin perpisahan akan tetap jadi ujungnya.

3 dari 3 halaman

Ada Rasa Bosan yang Mengalahkan Segala Bentuk Perjuangan

Ilustrasi relationship. (Foto: unsplash.com/Milan Popovi)

Kalau sudah 'berbeda', apapun bisa jadi alasan untuk berpisah; termasuk rasa bosan. Rasa bosan pasti ada dan sebenarnya tak mesti dibesar-besarkan. Tapi kalau pada dasarnya sudah tidak merasa cocok, rasa bosan pun bisa dikambinghitamkan sebagai ujung tombak perpisahan.

Takdir Tak Bisa Dikelabui

Kalau takdir sudah berkata tidak, mau bagaimana lagi? Sekeras apapun kamu berusaha, takdir tetap berperan penting dalam menentukan masa depan hubungan kalian. Selalu ada alasan untuk berpisah ketika takdir sudah berkata tidak, karena takdir tak bisa dikelabui.