Fimela.com, Jakarta Tak ada mimpi yang terlalu tinggi. Ungkapan ini rasanya cocok untuk menggambarkan optimisme Di Muhammad Devirzha, atau yang lebih akrab disapa Virzha. Penyanyi kelahiran Banda Aceh 28 tahun lalu tersebut memiliki optimisme yang kuat dalam hidupnya.
***
Optimisme merupakan satu dari beberapa hal yang membantu Virzha meraih kariernya seperti sekarang. Aku Lelakimu, lagu ciptaan Anang Hermansyah secara resmi mengawali karier profesional Virzha sebagai penyanyi lebih kurang 4 tahun lalu.
What's On Fimela
powered by
Lagu tersebut berimbas manis bagi solois yang setia dengan rambut gondrong ini. Namun di sisi lain lagu itu sekaligus memberi tantangan baginya yang baru saja merilis album 'Kedua'.
"Album Kedua ini seperti masterpiece-nya Virzha. Di sini banyak lagu yang istilahnya jadi curhatanku lah. Aku juga pengen terus berkarya biar orang nggak cuma tahu lagu Aku Lelakimu," ujar Virzha kepada Bintang.com belum lama ini.
Optimisme juga membuat Virzha akhirnya berhasil melakukan sesuatu yang lama diimpikannya. Setelah jadi penyanyi, musisi dan pencipta lagu, Virzha setahun belakangan tengah sibuk mempersiapkan diri menjadi 'The next Ahmad Dhani'.
"Nggak menutup kemungkinan sih (mengikuti jejak Ahmad Dhani). Karena membuat management sendiri adalah mimpiku sejak lama, dan alhamdulillah sekarang udah jalan. Ini semua juga berkat teman-teman yang selalu memberi dukungan," tambahnya.
Keyakinan diri seorang Virzha dituangkannya dalam single bertajuk Optimis. Lagu tersebut memiliki makna yang dalam bagi Virzha. Simak cerita Virzha tentang optimisme bermusik serta keinginannya 'jadi' Ahmad Dhani berikut.
Sosok yang Optimis
Di balik penampilan sangarnya, Virzha mungkin lebih dikenal khalayak dengan lagu-lagunya yang melankolis. Namun di album kedua ingin menunjukkan kekuatannya membawakan komposisi bertempo upbeat dan menggugah semangat.
Setelah Sirna dan Tentang Rindu, kini Virzha memberanikan diri merilis single dengan warna lain. Optimis, sebuah karya terbaru ini dirasa cocok untuk memberi dampak lebih lagu terhadap para pendengar.
Selamat untuk rilis album Kedua. Apa yang jadi concern dan tantangan Virzha di album ini?
Album Kedua ada fisiknya, tantangannya adalah jual di mana. Kalau materi-materinya dari pertengahan 2017 udah selesai. Alhamdulillah akhirnya ada jalan dan bisa rilis di 2018. Aku pengennya ga cuma digital platform, atau hanya bisa didengar di handphone, tapi temen-temen Dev di seluruh Indonesia dapet fisiknya, bentuknya sampai thanks to-nya yang aku tulis di situ. Dan aku pengen mereka dapet momen itu.
Yang paling khas dari album Kedua?
Di album ini lebih modern, banyak sequencer dan sound-sound baru. Aku pengen nyanyi sesuai dengan musiknya, pesannya nyampe. Nah menyatukan suara manusia dengan robot itu agak susah. Udah selesai semua lagunya, merasa kurang liriknya ulang lagi. Bisa dibilang ini masterpiece-nya Virzha. Dari segi liriknya, aransemennya mateng. Mudah-mudahan bisa jadi soundtracknya teman-teman di rumah.
Bicara soal lagu Optimis, Virzha orang yang seberapa optimis?
Sangat. Saking optimisnya kadang terlalu lebay. Aku harus bisa jalan di industri musik. Aku salah satu orang yang jarang banget menyerah. Kalo misalnya ada sesuatu yang harus dikerjakan langsung dikerjakan, jangan ditunda-tunda.
Ada pengalaman optimis yang berujung kurang indah?
pernah (sebelum) manggung latihan satu jam. Padahal cuma 1 lagu doang dan akustik, karena ingin memberikan yang terbaik. Tapi pada akhirnya di atas panggung lupa. Lupa blank semuanya, sampe gitarisku pun lupa. Kita harus kasih yang keren ya, tapi pas di panggung ilang. Lupa waktu itu lagunya apa, trus kita aransemen total. Menurutku itu keren, tapi pada akhirnya gagal.
Keterlibatan Rian D'MASIV di lagu Optimis sejauh mana?
Kebetulan waktu itu musiknya udah jadi, trus aku dan tim mikir liriknya kurang. Pada akhirnya ada lirik yang aku bikin ditambahkan dengan Rian. Bisa dibilang ini featuring, bukan suara, tapi syair. Menurutku Rian punya karakter sendiri untuk penulisan lirik. Dia bisa dibilang punya lirik yang bermakna baik dan positif. Dia tuh bisa nyampein lirik dengan kata sehari-hari yang tidak susah untuk dimengerti. Itu yang aku suka dan memilih kerjasama dengan Rian.
Lagu ini ternyata jadi salah satu yang relevan dengan Asian Games 2018, memang jadi lagu tema?
Kalo official theme song sih nggak, tapi supporting aja. Jadi ada Youtuber yang bikin video perjuangan semua cabor atletnya, trus dia bikin backsoundnya lagu Optimis. Tim ngelihat videonya dan seru banget. Harunya dapet, semangatnya dapet, energinya juga dapet. Aku kebayang juga pas bikin lagu ini sama Rian kita mikirnya memang buat orang yang susah untuk meraih mimpi. Mudah-mudahan dengan lagu ini 'nggak ada yang nggak mungkin bro. Kalo lo pengen lo pasti bisa dapet'.
Lalu momen apa yang melatarbelakangi lahirnya lagu Optimis ini?
Momennya waktu itu jujur pada saat bikin album kedua. Karena bikin musik itu nggak gampang. Menurutku musik itu bisa mengubah hidup seseorang kalo liriknya positif. Gimana caranya aku bikin lirik yang nyampe ke orang. Dan aku sharing juga sama Rian, gimana bikin lagu yang bisa menginspirasi orang. Liriknya nggak susah untuk dimengerti. Pada saat itu kepikiran juga ntar ada Asian Games, dan di situ kita bisa melihat orang keringetan demi bangsa. Kita nggak tahu dia di balik itu nangis atau nggak. Jadi lagu ini juga dibuat untuk mereka yang berjuang dalam hidup.
Tentang Mimpi, Ahmad Dhani dan
Sebagai pribadi yang optimis, tentu Virzha punya cita-cita yang ingin ia wujudkan. Dan salah satu mimpi besarnya sudah mulai terlaksana dan menunggu untuk dikembangkan lebih jauh.
Optimisme Virzha dalam bermusik seperti apa?
Aku sekarang baru buka management baru. Dan itu harapan dari dulu, harus buka, harus punya kantor sendiri. Dan itu harus dikejar. Sama kaya mimpi, jadi musisi yang lagunya bisa orang-orang pada tahu. Dari situ aku harus kejar untuk bisa berjuang di industri musik. Dan aku ingin memperkenalkan karya-karyaku bukan karena apa-apa tapi emang lirik atau aransemennya bagus.
Jadi the next Ahmad Dhani?
Nggak menutup kemungkinan, karena regenerasi. Bukan ikut-ikutan kaya Mas Dhani, tapi kemungkinan bisa lah. Aku juga banyak belajar soal referensi musik sampai trik jadi produser musik ke dia.
Karena itu juga ada lagu Dewa 19 di album Kedua?
Separuh Nafas itu lagu yang enak dibawain di panggung. Lebih dapet energinya ke penonton. Sering dibawain juga, jadi kayaknya ini emang sesuai.
Lalu ada satu lagu dari Chrisye yang direcycle Virzha, ada cerita apa di balik lagu Seperti Yang Kau Minta?
Aku salah satu fans almarhum Chrisye. Balik lagi aku suka denger lirik lagu. Dan menurutku ini lagunya Virzha banget. Kadang orang pengen selalu tampil sempurna, tapi ada ada momen tertentu kita nggak bisa. Curahan hati seorang Virzha lah. Dengan segi lirik yang luar biasa, jadi pantes banget masuk albumnya Virzha.
Adakah hal besar yang disiapkan Virzha dalam waktu dekat?
Aku dan tim udah mulai memperkenalkan terus menerus lagu-lagu bahkan dari album pertama, karena akan ada rencana untuk 5 tahun Virzha berkarya. 2019 rencananya akan ada konser 5 tahun Virzha berkarya. Jadi niatnya pengennya temen-temen yang akan datang nggak cuma tahu Aku Lelakimu, Sirna atau Tentang Rindu. Pengen semua yang ada di situ nyanyi lagu di album-albumku.
Bisa dibilang album Kedua Virzha jadi sebuah titik pendewasaan baginya yang semakin serius di musik. Ia mulai menciptakan sendiri lagu-lagunya dan sejauh ini berhasil diterima dengan baik. Sesuai dengan kepribadiannya yang optimis, Virzha siap memberi yang terbaik untuk industri musik tanah air.